http://www.ministrywatch.com/App_Themes/Gifs/star.gif

Pages

Subscribe Twitter Facebook

Rabu, 25 Juli 2012

Janji Itu Syusyah...


Whoaa... aku kasih saran, jangan ngumbar janji, walaupun itu hanya sebuah janji kecil yang tak penting. Apalagi janji untuk sehidup semati. Ngimpi!!

Aku pernah bilang sih mau aktif ngeblog lagi, tapi ternyata hanya sebuah bualan semata. Aku bukannya tak menghargai domain baruku, tapi aku hanya... entahlah. Selain karena pekerjaan, aku juga sebenarnya punya masalah yang menyangkut hati. Coba tebak! Pacar? Begitulah. Tapi aku tak mau cerita di sini.

Senin, 02 Juli 2012

Rahasia Yang Tak Rahasia

Rahasia itu apa sih? Sesuatu yang hanya berada di dalam ruang hatimu yang paaaaaling tersembunyi. Apakah seperti itu? Tak ada orang lain yang tahu, hanya dirimu dan Allah yang tahu. Yah... kecuali kamu mau membaginya dengan sahabatmu. Dan kamu tak tahu bahwa rahasiamu sudah tersebar ke seluruh jagad raya. Aku beri tahu ya, rahasia itu simpanlah sendiri, karena embel-embel ‘ini rahasia, lho!’ sudah tak berlaku lagi.


Hey, aku ngomongin apa sih? Oke, tak usah kalian pedulikan pembukaan yang melantur kemana-mana itu. Yang akan aku omongin cuma PR. Aku dapet PR dari Nona NF. Dan PR itu harus membagi 5 barang yang menjadi rahasiku. Sempat bingung juga barang apa yang ‘tak sengaja’ menjadi rahasia. Kenapa aku menyebutnya tak sengaja? Karena memang aku tak punya barang yang rahasia. Aku hanya punya rahasia yang... yang tak bisa aku bicarakan kepada orang lain, bahkan sahabatku sendiri. Aku hanya membaginya pada orang tuaku. Kalian mengerti, kan, orang tua tidak mungkin menyebarkan rahasia anaknya sampai ke ujung dunia. Tapi bukan berarti sahabat tak berarti. Aku hanya... ingin ada ‘garis’ saja. Maksudku, sahabat tak perlu tahu semua tentang kita, kan?

Kamis, 28 Juni 2012

Bukan Tak Suka, Cuma...

Sebenarnya aku nggak punya jago, team mana yang bakal keluar jadi juara EURO 2012 ini. tapi kalau nggak Jerman sih, ya Spanyol.

Kalau ditanya, "Kamu suka bola, ya?" Nggak juga sih. Maksudku nggak terlalu fanatik begitu. Tapi kalau udah niat nonton, ya betah gitu kalau disuruh begadang nongkrongin bola. Contohnya aja, aku beberapa kali nonton pertandingan EURO 2012 ini, nggak peduli yang jam 11-an atau yang jam 1-an pagi.

Tadi malam (eh... pagi) aku nonton Spanyol vs Portugal. Dukung siapa hayo? Spanyol sih, tapi aku juga suka sama CR-7. Jadi kesimpulannya gini, kalau Spanyol menang, ya syukur. Tapi kalau Portugal yang menang, ya nggak masalah juga sih.

Jumat, 22 Juni 2012

Tak Hiatus Lagi

Kabar gembiraaa. Setelah sekian lama blog ini aku anak tirikan, akhirnya aku kembali mengurusinya. Semua berkat Bang Stumon yang udah baik banget ngurus domain baruku dan tentu saja berkat Noorma dan suami. Terima kasih lho, Nooon! 

Hey, kalian lihat dong, domainku baru :D

Dan bagaimana kabar kalian? Pastinya selalu sehat dan bahagia, kan? Resmi sekali.

Aku nggak akan cerita apa aja yang aku lakukan semingguan ini, karena mungkin akan banyak banget dan aku tahu kalian paling males kan baca tulisan yang panjangnya setara dengan kereta api Jogja-Jakarta balik lagi ke Jogja? Ngaku aja deh! Hehe

Kamis, 14 Juni 2012

Review Bulan Maret 2012 : Malioboro



Hai, readers... masih semangat, kan? Pastinya dong. Kali ini saya akan mencoba me-review tulisan yang ada di blog Bunda Sumiyati. Tanpa alasan? Emm... sebenarnya tidak sih. Saya sedang ikut Give Away yang diadakan oleh Bunda Sumiyati-Raditcelluler.

Saya mengambil postingan bulan Maret yang berjudul Malioboro. Ups, tanya dong kenapa saya mengambil postingan itu. Jawabannya yah simple aja, karena saya orang Jogja.

Selasa, 12 Juni 2012

Senyum Lula

Tokoh : Lula dan Langit (Novel Shit Happens), Bella (Tokoh Tambahan)




Ketika aku mengintipnya tadi pagi, aku melihat wajahnya cerah. Seperti biasa. Tapi mengapa sekarang aku melihatnya meringkuk di UKS? Apakah ia sakit? Ah, kenapa juga aku harus khawatir. Toh, ia sudah mencampakanku persis seperti sampah.

“Lula, ngapain kamu di sini?” Aku menoleh cepat, mendapati Bella sedang mengamatiku. Ugh, selalu begitu. Bella tidak boleh tahu apa yang aku lakukan di sini. Aku menggeleng pelan dan mulai berjalan menjauhi ambang pintu UKS tempatku berdiri canggung.

“Lula!” Bella menarik lengan seragamku. “Kamu kenapa?”

“Aku nggak apa-apa, Bel,” elakku. Bella masih saja mencoba merecokiku dengan pertanyaannya.

“Aku tahu, pasti gara-gara Langit!” tuduhnya. “Langit udah mencampakamu, La. Ingat! Lupain aja deh!”

Aku mengerang dalam hati. Memangnya kenapa kalau gara-gara Langit? Apa pedulinya? Bella yang membuat Langit mencampakanku. Jangan dikira aku tidak tahu. Oke, aku memang tidak tahu persis apa yang dilakukannya. Tapi firasatku mengatakan ia mengkhianatiku. Aku merasa sakit hati walaupun belum jelas apa yang terjadi padaku, tapi aku tidak mau mengatakannya. Tapi mengapa Bella sepertinya tidak peka dengan sikap-sikap ketusku? Apakah hatinya terbuat dari batu?  Oh, aku tahu, dia kan penyihir.

Kamis, 07 Juni 2012

Kenapa sih...

Kalau kalian buka Yahoo, selain mau baca atau kirim email, kalian ngapain aja sih? Baca artikel ini itu yang di-share oleh Yahoo, kan? Kalau iya, berarti sama. Tapi, kenapa yah, aku malah lebih suka baca komentar-komentarnya daripada baca artikelnya. Maksudnya, iya sih aku suka baca artikelnya, tapi komentar-komentarnya aku juga suka aja bacanya. Lebih sering bikin geregetan, mangkel, dan ketawa dan naikin alis dan  embuh-lah.

Contohnya aja nih komentar artikel yang ini bener-bener deh bikin ketawa. Kenapa musti ribut sih. Di komentarnya Ibnu yang sampai ada 11 balasan, nah itu yang paling lucu. Pada ribut, pada nyolot-nyolotan, kenapa sih? Emangnya harus gitu yah?

Selasa, 05 Juni 2012

Biasakanlah berkata...



Walaupun saya orang Jogja, tapi saya nggak yakin lho kalau orang Jogja itu ramah-ramah. Pernah mendengar kabar atau selentingan, “Orang Jogja itu ramah-ramah sekali, lho!” atau “Oh, orang Jogja toh, pantes alus!”. Pernahkah?

Dulu saya percaya, dan pernah juga cerita di blog ini tapi entah di postingan yang mana bahwa orang Jogja itu ramah-ramah. Tapi anggapan atau penilaian saya itu terpatahkan seketika karena suatu hal kecil. Serius. Hal kecil yang berdampak sangat besar sekali.

Jumat, 25 Mei 2012

Tak Salah Pilih



“Mun, buruan, udah belum?” Naruto menyodok lengan teman sebangkunya, Mumun. Sebenarnya namanya Sailormoon, tapi entah sejak kapan, ia seringkali dipanggil dengan sebutan Mumun. Nggak masalah juga sih.

“Bentar, Rut, ini juga lagi beberes,” sahut Mumun, tangannya sibuk memasukkan buku dan tempat pensil ke dalam tas.

“Tapi udah jam berapa ini,” ujar Naruto, matanya melirik jam tangan hitamnya. Ia sendiri sudah beres 30 detik sebelum bel pulang sekolah. Itulah kelebihan Naruto, on time yang nggak bener.

“Buka mulut sekali lagi, coblos pake ini!” Mumun mengancamnya dengan mengacungkan gantungan kunci motornya yang berbentuk gading gajah. “Lagian baru jam segini, tokonya aja tutup masih ntar jam sembilan malem, kadal!”

“Tapi aku udah nggak sabar beli jam beker itu, takutnya keburu dibeli orang.”

Sejak seminggu yang lalu, mereka memang sudah merencanakan siang ini bakal pergi ke toko kado. Yah, rencananya sih mau beli sesuatu gitu buat cewek gebetannya Naruto, si Shizuka. Anak kelas sebelah yang terkenal dengan lesung pipitnya yang memesona semua laki-laki.

Kamis, 24 Mei 2012

Bagaimana Saya Dulu, Sekarang, dan Kelak?

Sepanjang usia kalian, apakah pernah kalian membayangkan melakukan sesuatu atau mendapatkan sesuatu? Tak perlu diragukan lagi, pasti semua pernah, termasuk saya dong. Tapi, apakah sesuatu itu pernah terwujud? Yah, minimal mendekatilah. Saya pernah lho. Menyakitkan dan menyenangkan. Lengkap sekali, kan?

Oh iya, kemarin, entah tanggal berapa, saya melihat tayangan televisi berjudul Hitam Putih. Kebetulan, ketika saya menontonnya, Hitam Putih mengangkat tema Orang Kaya. Saya tidak menyangka lho, bintang tamu yang kaya raya itu salah satunya adalah Ki Joko Bodo. Pikiran saya ketika itu langsung, “Oooh... Ki Joko Bodo itu orang kaya toh?”. Baru tahu saya. Banyak sekali koleksinya, antara lain 29 mobil mewah (paling mahal 9 M, Bo!), binatang, wig, dan... 30-an istri. Bergidik ngeri ah. Dan lebih ngeri lagi ketika, sang pembawa acara bertanya, “Darimana Ki Joko mendapatkan uang untuk membeli semua barang-barang mewah itu?” Dan Ki Joko menjawab dengan enteng, “Saya paranormal, ketika membayangkan ingin punya barang itu, maka barang itu akan terwujud/datang!” Tanpa usaha? Yah, seperti itulah kira-kira jawabannya. Heem... apa yang ada di benak kalian saat ini?

Selasa, 15 Mei 2012

Pe-Er Lucu


Di sela-sela kesibukanku yang a’udzubillah, alhamdulillah aku bisa mengerjakan PR ini. Modal peluh lhoh ini, yang ngasih PR wajib tau nih betapa kerasnya aku mengerjakan PR ini. Super capek lho, Sayang! Tapi sudahlah, apa sih kerjaan murid baik selain mengerjakan PR? Yap, ada cap besar dan gemuk berbunyi MURID BAIK di keningku.

Tapi ada yang aneh nih di PR-ku. Nggak ada itung-itungannya, bersyukur karena aku tidak terlalu suka berhitung walaupun aku anak IPA waktu SMA. Aku nggak suka karena guruku selalu ngasih nilai Kimia nggak pernah lebih dari 6. Aku nggak tau kenapa? #tampang polos.

Jadi ini nih jawaban PR limpahan dari Noorma unyu. Kamu unyu, kan, Noor? Nggak usah pake basa-basi yah, karena sekali lagi aku lagi sibuk, hehe. Dan… oh iya, aku masih harus ngerjain PR dari Uzay. Ugh, kalian itu keracunan apa sih sampai tega nian menyiksaku begitu rupa.
Langsung cap… cuzz abang dan nona…

Kamis, 10 Mei 2012

Cerita Cinta Unik

Siapa sih yang belum pernah mengalami pengalaman unik. Semua pasti pernah dong, ayo ngacung, eits... jangan tinggi-tinggi ya ngacungnya, kasihanlah teman sebelahmu. Oh iya, aku mau cerita pengalaman unik yang berhubungan dengan C-I-N-T-A, atau lebih tepatnya dalam kasusku ini adalah CINTA MONYET. Aku cintanya, kamu monyetnyaaaa, huihihihi... pisss!

Oke, fokus. Kenapa aku bilang cinta monyet? Karena yah... ceritaku ini jaman aku masih SMP dulu. Jadi kemarin aku nggak sengaja ketemu sama teman SMP gitu, dan dia itu mengingatkanku dengan pengalaman/kisah/cerita yang super duper unik luar biasa plus nggak wajar. Oh iya, dia cowok tentu saja. 

Selasa, 08 Mei 2012

Menyapa

Kalau dihitung-hitung, udah sekitar seminggu ini aku nggak nguprek blog-ku. Kangen? Jelas. Kangen sama kalian juga. Ada yang mau aku peluk nggak? :D. Gimana kabar kalian? Pasti cerah ceria deh. Kalo aku, huhuhu... agak flu. Ugh, Jogja sangat menyebalkan cuacanya akhir-akhir ini. Panaaaaas banget, eh tau-tau sorenya ujan guede, eh ditambah bonus angin. Baik sekali ya Allah itu?! Hehe...


Banyak banget lho sebenernya yang mau aku ceritakan di sini. Kegiatanku selama seminggu itu bikin aku sibuk, capek, dan... malas nge-blog. Aku ngakunya sih blogger tapi bukan blogger sejati (tau diri), jadi maklum ajalah kalo ada saat-saat dimana aku merasakan kejenuhan. Tapi tentu aja lho aku nggak jenuh BW dan membaca tulisan kalian. Aku hanya... aduuh, entahlah deh merasa nggak in the mood berhaha-hihi. Oh iya, dan yang paling penting nih, aku nggak punya ide. Pagi sampai siang aku kerja, terus lembur, paling sampai rumah udah jam 7 malam. Males banget buka si unyu biruku. Otakku nih kompromi sama mata, dua-duanya udah nggak mau diajak kerja lagi. Bete kan? Nggak sempat bikin flash fiction gitu dan juga cerpen. Kasih ide dong!

Rabu, 25 April 2012

Cita-Cita Anak Kecil Itu...


Ketika mendengar anak kecil menyerukan apa cita-citanya, aku mulai sibuk dengan pikiranku sendiri. Aku tidak bisa diam saja karena memang itulah aku, selalu sibuk bergumam dalam hati, bertanya-tanya “Apakah mungkin?” dan “Bagaimana jika memang benar?”

Ketika mendengar anak itu menyerukan ingin jadi Dokter, aku langsung bertanya dalam hati “Apakah mungkin dia jadi dokter? Melihat tingkahnya yang, maaf, nakal dan pencilaan seperti saat ini bisa jadi dokter?” atau “Bagaimana jika benar anak itu menjadi dokter, apa kelak aku bisa berobat gratis dengannya? Atau apakah dia bisa menjadi mantuku?” Oh, oke, yang terakhir memang imajinasi yang terlalu liar. Abaikan.

Senin, 23 April 2012

Beginikah Jalannya?


Baru sekali ini aku menghadiri acara pemakaman. Suara orang-orang menyerupai dengungan di telingaku. Aku mengedarkan mataku dari ujung ke ujung, tapi hanya sosok-sosok berbalut pakaian hitam yang kulihat. Oh... dan pohon kamboja dan langsung saja mataku berkunang-kunang. Entah mengapa?
Bau khas makam menyeruak hidungku. Wangi mawar dan kemenyan menjadi satu, membuat kepalaku berdenyut-denyut. Secepat mungkin aku memijat lembut pelipisku dengan jari-jariku, setengah berharap denyutan yang menyerangku menguap di udara. Oh... betapa ingin aku cepat-cepat meringkuk di balik selimut tebalku. Membayangkannya saja terasa nikmat. Tapi nikmat yang aku rasa tidak dibarengi dengan senyum simpulku, seperti biasa. Kali ini, entahlah... bukan karena suasana seram makam ini atau gundukan basah di depanku. Aku hanya merasa takut saja.
“Zay, pulang yuk,” aku menyodoklen gan Uzay dengan sikuku. Tapi aku sadar, sekeras apapun aku menyodoknya, ia tidak akan bergerak sedikitpun. Sepertinya gundukan basah dengan taburan bunga di depan kami cukup hebat mengguncang separuh jiwanya. Separuh? Bukan. Tapi segenap jiwanya. Aku kasihan sekali melihatnya seperti itu. Maka, aku melingkarkan tanganku ke lengannya dan mengusapnya lembut.
“Zay, kepastian. Tidak ada yang menginginkan ini semua terjadi,” hiburku pelan.
“Tapi ini semua salahku, Ry,” gumamnya. “Sumpah serapahku. Doaku. Aku benci diriku sendiri!” Uzay menggeleng pelan, seolah mengusir kegundahan dan rasa bersalah yang merobek hatinya. Wajahnya sungguh kacau.
Awalnya aku tidak terlalu paham mengapa Uzay menganggap dirinya bersalah atas kematian kakak laki-lakinya itu. Bukankah selama ini ia selalu membenci dan dibenci. Saling manjatuhkan dan tidak pernah akur selama hidup bersama. Aku sendiri juga tidak terlalu mengenal Eksak, kakak Uzay, selama ini. Bukan karena aku tidak pandai bergaul, tapi lebih cenderung kepada sikap hati-hati saja. Dan juga karena peringatan keras dari Uzay.
“Kalau mau selamat, jangan pernah kenal sama Eksak keparat itu!” Uzay menyemburkan kalimat itu lengkap dengan cengkeraman keras di lenganku dan tatapan menusuk mataku. Aku sempat bergidik ngeri ketika itu.
Uzay terduduk di tanah basah. Aku hanya bisa diam, menunggu kapan Uzay mengabulkan ajakanku untuk pulang saja. Aku hanya tidak ingin melihatnya terus-terusan merasa bersalah kalau tetap berada di sini. Pulang itu lebih baik menurutku.

Jumat, 20 April 2012

Percakapan Aneh

Tulisan ini sebenarnya masih nyambung dengan yang Belajar di Kantor Imigrasi. Nah, yang kemarin itu adalah hari pertama proses bikin paspornya. Cuma masukin formulir aja gitu. Sekarang nih giliran cerita hari keduanya. Sebenarnya sudah lama nih, tapi ya sudahlah, daripada nggak ada ide. Boleh dong sekali-kali posting tulisan nggak penting. 
Ih... pedenya, emangnya kemarin-kemarin tulisanmu itu penting, Wur?

Kamis, 19 April 2012

Semua Tentang Nenek

Serius nih, baru sekali ini saya menulis tentang nenek saya. Bukan karena saya tidak peduli dengan nenek, saya hanya tidak tahu akan menulis apa. Tentang sifat atau sikap nenek mungkin. Dan kali ini, saya akan benar-benar menulis tentang nenek. Bagaimana penilaian saya terhadap nenek yang sudah memberi warna tersendiri dalam hidup saya. Entahlah, warna apa. Yang pasti, saya akan dengan senang hati menulis dan menceritakan sosok nenek di mata saya. Dan mungkin juga ada beberapa hal yang kurang mengenakkan yang akan saya tulis juga di sini. Sebelumnya saya minta maaf #Resmi banget, ya?

Nenek saya mempunyai sifat yang agak membingungkan. Dan seringkali saya kurang menyukai sifat nenek yang menurut saya agak aneh itu. Maaf, Nek, saya mungkin bukan cucu satu-satunya yang akan bilang bahwa sifat nenek yang satu itu cukup unik sekaligus menyebalkan. Ada kakak, adik, dan anak-anak tante yang lain.

Rabu, 18 April 2012

Siapa Anak Itu?

DULU... kampungku memang belum ada tempat khusus semacam masjid untuk mengadakan takjilan. Tetapi ada satu keluarga yang cukup mampu dalam segi ekonomi, mengikhlaskan rumahnya sebagai tempat takjilan, tarawih, dan subuhan berlangsung. Rumahnya cukup megah. Bagian dalamnya banyak sekali ruangan kosong. Ada satu ruangan yang berada persis di tengah-tengah, kotor dan selalu terkunci. Pintu ruangan itu terbuat dari separuh atas kaca dan bagian bawahnya kayu. Kacanya juga berdebu. Pokonya kotoooooor sekali.

Ruang dapur juga sangat luas. Lampu yang semburat kuning, menambah suasana mencekam. Di bagian pojok terdapat satu ruangan yang sangat gelap, banyak lukisan di dalamnya. Kamar mandi juga menakutkan. Luas. Remang. Kaca besar yang berembun dengan pinggiran kayu yang diukir sedemikian rupa, menampilkan refleksi yang ganjil. Aku tak pernah tenang berada di dalamnya.

Sore itu, aku dan dua teman perempuan, kebagian jatah piket. Waktu merayap lambat, membuat suasana hati tak tenang. Ruangan kosong sebelah yang hanya diisi dengan lukisan seorang wanita, membuatku cepat-cepat mengalihkan pandangan. Kemanapun, asal jangan ke lukisan itu. Kalau melihatnya, seakan-akan wanita itu selalu menatapku tajam menusuk.

Selasa, 17 April 2012

Betina Yang Jantan

Mengabaikan diri sendiri, secara fisik tentunya. Itulah saya. Saya akui memang, tapi masih dalam batas wajar saja kok. Ternyata selama ini ada satu hal yang luput dari sepengetahuan saya. Dan tentu saja, hal itu membuat saya terkaget-kaget. Masa iya sih, 'itu' menempel di wajah saya, yang notabene sudah bertahun-tahun hidup bersama, luput dari mata saya? Bisa saja.

Memang, saya itu termasuk cewek yang jarang sekali bersolek. Jadi secara otomatis kebiasaan saya yang jarang sekali bersolek itu menghantarkan saya menjadi cewek yang abai dengan tubuh sendiri.

Oke, jadi apa sih yang sebenarnya terjadi? Atau lebih tepatnya, apa sih yang sebenarnya ada di wajah saya itu? Kutil? Tompel? Atau duit seratus ribu (??)

Rabu, 11 April 2012

Belajar di Kantor Imigrasi

Halo semua hahaha
Dateng-dateng ketawa. Gila ah!

Oke deh, jadi hari ini aku mau cerita tentang pengalamanku ketika aku ngurus paspor di kantor imigrasi. Tanya dong kenapa judulnya 'Belajar di Kantor Imigrasi', bukannya kalo belajar itu di sekolah atau di kampus? Ah, itu kan belajar pelajaran macam Matematika, Fisika, Kimia, de el el. Tapi aku di sini akan membahas tentang pelajaran PKn (??), sama aja. Tapi bener kok, belajar tentang kebaikan. Tepatnya kebaikan seseorang. Bukankah kebaikan itu identik dengan pelajaran PKn?

Dan, paspor? Apa aku mau berlibur ke luar negeri? Jawabannya IYA dan TIDAK. IYA, tapi cuma khayalan aja. Berkhayal ke Jepang atau ke korea gitu. Dan TIDAK, aku nggak ke luar negeri, aku hanya dimintain tolong untuk membuatkan paspor bagi keluarga pak bos yang mau umroh, insya allah besok tanggal 20 Mei. Ya sudahlah, buat pengalaman, siapa tahu besok aku bikin paspor untuk diri sendiri dan nggak perlu ribet tanya ini dan itu. Kan, aku udah punya pengalaman... bikin paspor ^_^ Beruntunglah kalian yang mempunyai rejeki lebih sehingga bisa pergi kemana suka. Aku? sementara jadi yang dimintain tolong dulu deh. Sebagai sekretaris yang BAIK. Tunggu... BAIK? Apa aku cukup baik ketika ada uang lelah dan transport yang aku terima dan aku masukin kantong ajaibku?


Jadi pelajaran apa yang aku petik? Simak ya, temans.

Senin, 09 April 2012

Kisah Ter-Lebay


WARNING : JIKA KALIAN ALERGI DENGAN APA-APA YANG BERBAU LEBAY, KLIK CLOSE TAB ATAU KLIK BLOG LAIN YANG LEBIH MENDIDIK. Piss... ^_^

 
Atap di atasku serasa menimpaku. Teriakan orang-orang menusuk gendang telingaku. Aku melihat Mama, tapi sedetik kemudian Mama berganti kakak perempuanku. Dan... apa itu di belakang Kakak? Makhluk hitam legam yang besar sekali, matanya seperti obor. Teriakan mereka makin menyiksaku. Dan makhluk besar itu kenapa tiba-tiba berubah menjadi badut. Menari-nari di depanku. Apa yang harus aku lakukan? Tertawa? Penginnya sih tertawa, tapi aku malah takut setengah mati.
“Sayang, bangun. Minum dulu obatnya!” Badut itu menyuruhku minum obat. Oh, tidak! Dia sekarang mengelus keningku. Aku harus menampik tangannya. Aku risih sekali melihat hidung bulatnya, bibir besarnya yang berwarna merah merona, muka putih temboknya, dan rambut kribo berwarna merah jambu dan hijau.

Kamis, 05 April 2012

Mereka adalah Binatang


Biadab itu yang bagaimana? Apakah jika kamu melukai hewan dengan keji itu pantas disebut dengan biadab? Tidak beradab. Sungguh, aku membayangkan suatu kejadian yang saaaangat mengerikan jika satu kata itu masuk ke telingaku. Pembunuhan sadis misalnya. Atau ketika kalian membaca, mendengar dan melihat kasus ketika ada seorang wanita dalam keadaan mabuk menabrak orang-orang di halte Tugu Tani? Seperti itukah yang dinamakan biadab?
“Pemakan sop itu biadab!”

Rabu, 04 April 2012

Bersyukur Lewat Danish

Aku mengerang pelan. Bibirku manyun. Mukaku jadi jelek sekali. Ditambah lagi dengan jerawat yang memenuhi mukaku. Tubuh gemukku juga membuatku cepat lelah. Dan aku benar-benar malu dibuatnya. Seringkali aku merasa iri ketika aku melihat seorang wanita yang aduhai tubuhnya. Yang kulit wajahnya pun sehalus porselin. Kita bisa bermain perosotan di pipinya saking licinnya. Mereka dengan percaya diri berlenggak lenggok di mall, jalan, sekolah, kampus, pokoknya di tempat umum mana saja. Sedangkan aku?
“Kamu siapa sih? Kok aku nggak kenal?” tanyaku pada refleksiku di cermin. Menatap wajahku dalam-dalam. Menggembungkan sebelah pipiku dan meninggalkan pertanyaan pada cermin.

Selasa, 03 April 2012

Award Spesial


Serius nih, saya nggak berniat mau sombong. Walaupun memang kenyataannya begitu (??). Bukan gimana-gimana juga sih, saya hanya ingin memajang award kok. Sungguh lho, suatu kebanggaan tersendiri jika blog kita dianugerahi sebuah award. Berarti tidak sia-sia juga kan selama ini kita memeras otak untuk membuat tulisan yang sekiranya (sedikit) berbobot. Tapi jujur sih, saya sendiri masih belum bisa merasakan dan melihat bahwa blog saya itu adalah sesuatu yang spesial. Biasa saja, karena memang yah... begitulah saya, dengan keterbatasan wawasan dan kecerdasan, saya merasa tulisan-tulisan saya selama ini masih jauh dari kata BAIK. Tapi tidak apa-apa. Tidak ada yang simsalabim, walaupun itu hal kecil sekalipun.

Senin, 02 April 2012

(Bukan) Pamer


Dorr... dorrr... dorrr... eitsss... tenang dong! Itu bukan bunyi petasan tujuh belasan. Itu bunyi... bunyian aja kok. Ugh, reseh nggak sih?

Hari ini, aku benar-benar bete sebete-betenya orang. Eneg aja gitu rasanya tanpa alasan yang jelas. Ya udah daripada bengong kayak orang ompong, mendingan aku ngetik aja. Tapi lebih bingung lagi ketika nyadar bahwa aku nggak punya ide mau ngetik apa. Ya udah, jadi ketika kalian baca kalimat ini, bayangin aja keningku berkerut dan bibirku manyun semanyun-manyunnya, maju 5 centi, haghag...

10 menit kemudian...

Jumat, 30 Maret 2012

Belajar Tanggung Jawab, Yuk!

Orang yang tidak bertanggung jawab itu seperti apa? Macam-macam sih jawabannya. Di sini saya tidak bermaksud ngomongin orang lain lho, saya hanya ingin berbagi saja dengan kalian tentang kejengahan saya terhadap orang yang seperti itu dan jengah juga sama diri saya sendiri. Saya akan bercerita (tidak) sedikit tentang beberapa kejadian yang tertangkap mata saya. Kejadian yang menurut saya, patut untuk direnungkan.

Ayo, Membaca!


Salah satu hal yang membuat saya ketagihan nge-blog adalah ketika saya menemukan blog yang sedang menyelenggarakan sayembara atau blog yang sedang mengikuti sayembara tersebut. Tapi saya lebih senang menyebutnya dengan kontes. Terdengar lebih keren saja, karena pikiran saya selalu jauh terlempar dengan sendirinya ke jaman dulu kalau menyebut kata ‘sayembara’. Bagaimana dengan kalian?

Kamis, 29 Maret 2012

Si Kura-Kura Ninjaaa


Hai semua, semangat dan selamat pagi ^_^

Hari ini aku mau cerita apa ya? Oh iya, menurut kalian mutan itu apa sih? Orang yang mengalami mutasi gitu ya? Atau semua makhluk hidup nggak cuma orang aja? Pohon atau hewan maksudku. Aku nggak tahu pasti sih, makanya aku tanya.

Bukan tanpa alasan juga sih aku tanya kayak gini. Haghag... aneh ya? Nggak. Ya udah kalo nggak. Aku cuma mau cerita sedikit tentang aku dan uya-uya. Kalau belum tahu siapa uya-uya, monggo deh silakan baca ini. Nggak maksa ding, tapi dosa kalo nggak baca (lho??).

Rabu, 28 Maret 2012

Primadonna Angela


Wow... benar-benar luar biasa, benar-benar tidak terduga. Dia dan karyanya mampu mengembalikan semangatku. Adakah yang bertanya-tanya siapa dia dan apa karyanya? Kalian yang Teenlit (Teenage Literature) Holic, pastinya tidak asing lagi dong dengan nama Primadonna Angela. Yup, Mbak Donna adalah penulis novel teenlit GPU.
Kalau bicara tentang seseorang yang berharga, mungkin akan banyak sekali yang akan aku ceritakan, karena memang banyak sekali orang yang berharga dalam hidupku dan tidak ada yang menjabat ‘paling’. Sungguh. Kecuali orangtuaku tentu saja. Tapi kalau aku membahas betapa baik dan berharganya orangtuaku, aku akan menghabiskan seumur hidupku untuk menulis tentang mereka.
Memang sih banyak tema berharga yang bisa diangkat, tapi untuk kali ini aku akan mengangkat tema tentang dunia kepenulisan. Aku tidak akan malu untuk membocorkan kepada kalian tentang pengalamanku di dunia kepenulisan. Walaupun di antara kalian ada yang akan terbahak-bahak, silakan saja. Aku akan tetap mengetik, mungkin sampai jari-jariku keram.

Selasa, 27 Maret 2012

Pe-eR



 Halo semua, apa kabar nih? Semoga baik-baik aja ya. Halah, kayak surat jaman dulu aja deh, tanya kabar semoga dan semoga, haghag...
Oke deh, ada yang nyadar nggak sih kalau dari kemarin-kemarin, postinganku itu melow-melow terus. Cerpen, cerpen, dan cerpen dan ikut kontes. Tapi yang kontesnya nggak pernah menang. Kecewa? Umm... iya eh... enggak, eh kecewa ding. Enggak TITIK T T

Senin, 26 Maret 2012

Osaka Jo Koen


Depan Rumahku

Jabatan ‘otak udang’ mungkin sangat cocok disandangkan untukku. Bagaimana tidak? Aku tidak menyangka aku berada di sini. Benar-benar di luar dugaan. Tapi bukan berarti aku tidak sadar dengan apa yang aku lakukan. Aku sadar kok. Sudah kesepuluh kali aku mencubit pipiku yang menebal saking dinginnya padahal aku sudah memakai atribut lengkap. Syal, topi wol, bahkan aku sudah memakai baju yang kurasa setebal 30 cm. Toh, hawa dingin masih sanggup menyusup celah serat baju hangatku.
Danau Kawaguchi sangat indah. Dari tempatku berdiri, Gunung Fuji terlihat sangat bersahaja dengan tubuhnya yang dibalut kabut. Mataku benar-benar dimanjakan oleh keindahan di depanku tapi hatiku tidak bisa ditipu. Aku resah. Dimas, dimana kamu?

Kamis, 22 Maret 2012

Ayahku (Bukan) Pembohong

Ini Bukunya


Kalau ngomongin tentang buku apa aja sih yang jadi favoritku, pasti jawabannya baaaanyak sekali. Tapi pasti dong apa-apa itu ada batasannya. Jadi di sini aku mau nge-post 1 buku aja deh. Terlalu sedikit ya untuk ukuran seseorang yang ngakunya suka membaca dan menulis dan mengarang dan berimajinasi sepertiku. Tapi kalau ada yang protes seperti itu, sini deh sedikit tabokan sepertinya perlu deh. Haghag... maen kasar deh. Dengerin dulu alasannya. Nih, ya!

Rabu, 21 Maret 2012

Kenapa, Dan? #2



 Si Uda pergi ke Medan naik delman,
Kalo mau baca yang Kenapa, Dan? #2, mending baca Kenapa, Dan? #1 dulu deeeeh...
Haghag... kagak nyamboeng >_<

 ---->

Ia menunduk dalam-dalam. Ia tidak bernyali untuk mendongak. Pengecut. Satu detik... empat detik... sepuluh detik... hening. Padahal suasana siang itu sangat ramai, tapi ia merasa keramaian itu adalah sebuah kebisuan. Apa memang telinganya saja yang bermasalah?
“Kamu nembak aku atau ngapain sih?” O H - M Y - G O D. Di saat-saat genting seperti ini, Dani masih mempertahankan sifat polosnya?

Selasa, 20 Maret 2012

Kenapa, Dan? #1

Sefty menangis kala orang lain tertawa. Ia menekur jalan setapak di samping sekolah. Langkahnya timpang, sekilas terlihat seperti menahan luka di kakinya. Namun, jika diperhatikan secara seksama, sama sekali tidak ada segorespun luka di kakinya. Tas serempangnya terseret-seret mengikuti langkahnya. Ada apa dengannya? Kemana larinya wajah yang biasanya penuh senyum itu? Seakan kata ‘sedih’ tidak pernah tertulis di kamusnya selama ini. Sungguh di luar dugaan. Tangannya menggenggam kertas kusut akibat dicengkeramnya kuat-kuat sedari tadi.

Senin, 12 Maret 2012

SECRET ADMIRER


Kata siapa sepatu tidak layak untuk memiliki perasaan? Layak-layak saja kok. Oh, oke! Mungkin istilah yang aku gunakan di sini terlalu hem... hiperbolis? Aku menyebut diriku sendiri sepatu. Sungguh sifat merendah yang bermartabat? Tapi laki-laki itu benar-benar menganggapku sebagai sepatu. Menginjakku. Laki-laki itu memang kaya dan bertampang lumayan, tapi ia angkuh. Turun dari hammer hitamnya dan masuk tanpa memandangku. Tapi kenyataan bahwa ia angkuh, sama sekali tidak menyurutkan rasa kagumku. Aku sendiri heran, bagaimana bisa?

Jumat, 09 Maret 2012

Telak! Ke Ulu Hati

Setelah membaca tulisan yang ini, tidak heran Mbak Monda mengaku tergugah karena memang yah… cerita ini memang membuat saya merinding. Tunggu! Cerita? Ini bukan sebuah cerita, ini adalah sebuah kenyataan hidup yang mungkin kalau disebut dengan CERITA, akan terkesan hanya sebuah fiktif belaka. 

Kamis, 08 Maret 2012

Garis Kita Masing-Masing

Ada sesuatu di gorden, dan aku berharap benda itu hantu. Entahlah, seharian ini aku kacau, bahkan aku selalu ingin melihat sesuatu yang tidak akan pernah ingin orang lain lihat. Mungkinkah ini suatu kelainan ataukah memang hanya aku saja yang aneh. Aku melempar paksa memoriku ke dua hari lalu. Keningku berkerut samar karena aku menemukan alasan mengapa aku menginginkan hal itu. Oh, oke! Dan berharap melihat hantu, aku berharap kesurupan dan teman-teman lain akan mengasihani diriku. Apa ini ide cerdas? Atau ide gila?
Terkadang kita mendapat serangan telak ketika kita tidak mengharapkannya walaupun kita sadar serangan itu akan datang cepat atau lambat. Dia menyerangku dengan sadis, di depan teman-teman. Masih mending kalau hanya teman sekelas. Ini? Satu sekolahan. Dan aku berharap kilat membumihanguskanku saat itu juga dan aku tidak akan perlu mengalami kejadian paling memalukan ini. Rasa kesal yang aku rasakan bahkan melebihi apapun juga, sampai-sampai aku tidak tahu harus berbuat apa. Ayo, Nabil, kamu harus semangat!

Rabu, 07 Maret 2012

Apa Hewan Peliharaanmu?

Kalau ada orang yang bertanya apa hewan peliharaan saya, pasti akan langsung saya jawab kura-kura. Sudah sejak beberapa tahun yang lalu, mungkin kalau dihitung-hitung sudah sekitar 3-4 tahun kura-kura yang saya beri nama uya-uya itu sudah ikut andil meramaikan rumah mungil saya.

Dulu, uya-uya saya beli di pasar ngasem. Kalau sekarang sih pasar ngasem sudah berpindah tempat di utara perempatan Dongkelan dan yang pasti lebih lebar dan lengkap. Uya-uya saya itu ketika pertama kali saya beli ukurannya masih sebesar keping uang logam seratusan jaman dulu. Pokoknya keciiiil banget, bahkan saya taruh di telapak tangan saja masih banyak sisa ruang di atas telapak tangan. Tapi jangan ditanya kalau sekarang uya-uya sudah sebesar apa. Kalau misalkan saya jawab uya-uya sudah sebesar shaun the sheep, kalian percaya tidak? Jelas saja tidak ya, soalnya sebenarnya uya-uya belum sebesar domba terkenal itu. Lihatlah sendiri, teman...

Selasa, 06 Maret 2012

Dia Sebelum Aku




Kalau definisi pacar itu adalah orang yang selalu ada buat kita yang tentunya berjenis kelamin berbeda dengan kita, maka saya tidak bisa menggolongkan pacar saya itu sebagai pacar saya #kalimat njelimet.
Kenapa? Soalnya pacar saya tidak selalu ada buat saya. Dulu, saya bertemu dengan dia itu tidak sengaja. Hanya seorang cowok yang cueknya ampun-ampunan dan saya juga aneh kenapa saya pacaran sama dia.

Senin, 05 Maret 2012

Bukan Masa Kecil Kurang Bahagia. Tapiiii...

Awa dan Aku

Jangan bilang kalian nggak pernah bermain sama keponakan, adik kandung, adik sepupu (sama nggak sih sama keponakan?), anak tetangga atau siapa ajalah, pokoknya yang lebih muda umurnya sama kalian. Heem... kalo ada yang ngaku "Aduh, aku belum pernah, nggak pernah malah!", ke laut aja deh sono.

Rabu, 29 Februari 2012

Hai, Dik, Apa Kau Sedang Tersenyum?





Dear Tinung, Adikku...
Apa kabarmu, Dik? Ugh, biasanya kalau kita nulis surat itu pasti nanya kabar, kan, dan mendoakan semoga dan semoga. Tapi apa hal itu berlaku untukmu, Dik? Tapi sudahlah, aku hanya berharap kamu sedang tersenyum saja.
 

Malam ini, jam ini, menit ini serta detik ini, aku memejamkan mata dan memaksa otakku membongkar file yang tersimpan 26 bulan 2 minggu 5 hari silam. Iya, Dik! File itu tentang kamu. Jadi ijinkan aku menguntai kata demi kata ini khusus untukmu, Adikku. Agar kamu tahu betapa agung aku menyayangimu. Padahal aku tahu pasti, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah membaca surat ini bahkan menyentuhpun tidak. Sungguh aku sadar dengan hal itu.

Selasa, 28 Februari 2012

Bolehkah Aku Resah dan Bahagia Dalam Waktu Bersamaan?



 Resah bukan berarti sedih. Pasti ada kebahagiaan di sisi yang lain jika kamu jeli menyikapinya. Percayalah.


 
Mungkin saja boleh. Tapi banyak hal yang pasti akan ditanyakan. Kenapa begitu? kenapa seperti itu? Kenapa kamu resah tapi juga bahagia?
Banyak sekali pertanyaan yang akan muncul. Tapi sayang sekali aku tidak bisa menjelaskan secara pasti. Yang kutahu, aku hanya sedang, ah... ya begitulah, resah tapi aku juga bahagia. Titik.

Tapi oke, akan aku jelaskan, tapi mungkin hasilnya tidak akan gamblang. Karena aku masih terlalu memikirkan hal yang tak pasti itu.

Senin, 27 Februari 2012

Apakah (Oknum) Polisi Itu Memang Tidak Pernah Belajar Sopan Santun??????

 Hargailah orang lain kalo kita mau dianggap sebagai 'ORANG BAIK'.

Hae Semuaaa :)

Ada yang penasaran nggak kenapa aku memberi judul postinganku kali ini dengan kata-kata seperti itu? Tanpa berlama-lama otak kita mencerna deretan judul di atas, pasti kalian semua tahu kalau aku lagi sebel banget sama yang namanya polisi. Maaf aja ya kalo tulisanku ini terlalu vulgar atau apalah istilahnya. Maaf juga, tulisan ini aku buat tidak bermaksud untuk mendiskreditkan kalian wahai yang terhormat bapak polisi. Tapi beneran deh, kalau ada kata yang lebih ekstrim untuk mengungkapkan perasaanku kali ini, aku pake deh. 

Oke, cukup. Sudah cukup mukodimahnya. Buat yang penasaran, geber terus aja. Kalo nggak penasaran sama sekali, yah... kalian temenku bukan sih(??), hehe

Selasa, 21 Februari 2012

Award Kedua dan Ketiga Dari Sahabat Dan Untuk Sahabat


Yang pertama mana? Kalau ada yang tanya begitu, monggo dibaca dulu yang ini. Aduh... pembukaan macam ini, payah bener. Tapi walaupun payah, mudah-mudahan apa yang akan aku ceritakan selanjutnya bukan hal yang payah. Dan memang nggak payah kok, kan aku dapet award lagi. Huh... baru award kedua sama ketiga aja udah bangga setengah mati. Biarin ajalah kalo ada yang bilang gitu, tapi kalo memang beneran ada, sini aku tabok bentar!


Oke deh, langsung capcuzzz aja, ya...

Selasa, 14 Februari 2012

In Memoriam, Adikku ...

Malam ini, jam ini, menit ini serta detik ini, aku ingin menulis tentangmu, adikku. Apa kamu tahu, kamu sudah meninggalkan kita semua di sini selama...

Jumat, 10 Februari 2012

Jerawat??? Udah Biasa, Tips dan Masker Alami

Selamat siang semuaaa. Haduh-haduh, seneng ya besok udah libur. Haghag... aku sih, entah kalau kalian. Tapi kalau aku sih libur nggak libur sama aja. Lha wong libur palingan juga cuma di rumah. 

Heemm... kali ini dan untuk pertama kali nih, aku mau bagi tips dan tips ini khusus aku dedikasikan untuk kalian wahai manusia-manusia jerawaters. Tapi kalau udah pada tau, ya syukur gitu lho, kan aku cuma nyontek juga tips di yahoo, tapi bukan berarti aku seorang plagiat kan????? Huh... sebel kan kalo udah denger satu kata itu. JERAWAT. Aku aja sampai sebel setengah, emm setengah apa ya? Hidup atau mati? Oke deh, nggak penting juga. Tapi sebelum aku bagi tipsnya, aku mau curhat dulu, temans. Nggak papa yah? Harus dibaca#maksa nggak sih?? Langsung tancap dah...

Kamis, 09 Februari 2012

Aku Menginginkan Itu


Hey, kamu yang di sana! Taukah kamu bahwa aku sangat merindukanmu. Seperti pasir gurun yang merindukan tetesan air hujan. Tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata kerinduanku ini, kerena akan keluar banyak sekali ungkapan rinduku dari mulutku.

Banyak hal yang belum kamu ceritakan. Mungkin banyak sekali, kalau kamu memang menginginkanku untuk muara cerita-ceritamu. Dan taukah kamu, itu yang aku inginkan.

Banyak hal yang belum kita lakukan. Kalau kamu memang ingin melakukan banyak hal itu denganku. Dan taukah kamu, itu yang aku inginkan.

Tapi jikalau kamu tidak ingin mempercayakan semua hal itu kepadaku, juga tidak apa-apa. Tak juga harus, karena memang kita memang belum terikat. Karena kita memang hanya dekat dalam artian yang sangat sederhana.

Rabu, 08 Februari 2012

Tambah 2 lagi

Selamat pagi semua, pembaca, huehuehue...
Nih ya, sebenernya mau ngeposting dari kemarin-kemarin, tapi apa daya tangan tak sampai. Aku terlalu sibuk, karna yaahh... banyak hal remeh temeh yang harus aku kerjakan. Halah... opo sih??

Di postingan sebelumnya, aku kan udah janji nih mau nerusin, eh... nggak janji ding. Jadi buat yang belum baca, mending baca dulu nih Waktunya nambah Koleksi, tapi nggak baca juga nggak apa-apa ding.

Kemarin kan aku nulis rencana buku apa aja yang bakal aku beli di pameran buku. Tapi ya itu tadi, rencana tinggal rencana. Memang sih lumayan banyak yang pengin aku beli tapi setelah aku pikir-pikir lebih lanjut, akhirnya aku cuma beli 2 buku aja. Tapi alasan yang lebih tepat sih karna sayang duitnya. Kalo beli semua habis banyaaaaaak buanget. Itupun nggak jadi beli di pameran, aku jadinya beli di Gramedia Sudirman.

Kalau mau tau lebih lengkap ceritanya, nih simak yah, temans!

Kamis, 02 Februari 2012

Waktunya Nambah Koleksi

Udah lama banget nggak ngepost. Hem, lama? nggak juga ding. 
Langsung aja ah. 
Oke, berdasarkan dengan judul di atas, inilah waktunya untuk menambah koleksi buku-bukuku atau lebih tepatnya novel-novelku. Mumpung baru aja gajian, hehe. Rencananya sore ini, pulang kerja aku mau mampir ke Mandala Bakti Wanitatama ah, soalnya di sana lagi ada pameran buku tanggal 1-7 Februari 2012. Aku udah bikin list buku yang rencananya pengin aku beli. Tapi setelah aku hitung-hitung nominal duit yang harus keluar dari dompet kok le banyak banget. Ini nih, novel yang aku pengin beli : 

Jumat, 27 Januari 2012

Siapa ter-influence siapa???






 
Mendapatkan ide untuk menelurkan sebuah karya memang tidak gampang. Saya akui memang susaaaaah sekali. Seperti halnya dengan saya, saya selalu merasa kesulitan setiap akan memulai menulis sesuatu, dimanapun, di buku, di blog, ataupun hanya menulis status di facebook. Sebenarnya membuat status di facebook itu adalah hal yang mudah, tapi menurut saya status facebook yang akhir-akhir ini saya baca kebanyakan terkesan alay dan menurut saya status facebook seseorang itu secara tidak langsung menggambarkan sifat si empunya yang punya facebook.

Oke, sebenarnya apa sih, yang menginspirasi saya untuk membuat judul di atas dan apa yang akan saya jabarkan  di sini. Sebenarnya bukan hal yang terlalu penting juga sih. Hanya saja saya merasa risih ketika sudah melihat ataupun mendengar hal yang satu ini. Siapa yang ter-influence siapa? Atau biasa kita sebut dengan plagiat.

Kamis, 26 Januari 2012

Anak Ayah dan Ibu


Siapa objek yang dimaksud judul di atas? Saya yang jelas, masak anak tanggane, hehe...
Jadi kenapa saya menulis ini? Karena saya di sini akan menceritakan sebuah cerita yang berbau mistis atau horor atau apalah istilah yang lain saya nggak tau. 

Cerita bermula ketika tadi malam saya hendak menunaikan tugas rutin saya, yakni... tadaaa, yak, betul! Kalau ada yang jawab tidur, ayo kita tos. Aduh, jadi merinding sendiri nih karena saya memang jarang mengalami kejadian yang saya alami tadi malam.

Jumat, 20 Januari 2012

My First Giveaway a.k.a Award

Hae hae hae...!!!
Met siang semuaaa! Huahaha... pembukaan garing, bener-bener garing segaring-garingnya dah.
Postinganku kali ini akan membahas sesuatu yang amat sangat berguna (bukan) untuk nusa dan bangsa, haha, jayus, ah!
Apakah itu? 
Wuoy temans, AKU DAPET AWARD, LHOOOO!!! Award pertama nih setelah beberapa bulan blog ini lahir. Moga aja akan ada award kedua, ketiga, keempat... 

13,5 jam kemudian...
keseratus dua puluh tiga, keseratus dua puluh empat, de es te dah...#ngelap keringet
Okeee... daripada kebanyakan ngecepret dari tadi, mending kita liat sama2 yuuuk awardnyaaa!!

Jumat, 13 Januari 2012

It'5 Ab0ut 4L4y


HeL00oow... kali ini aku mau ngebahas, apa sih yang dimaksud alay sebenernya? Kepanjangan dari alay itu sendiripun aku masih ragu, masih nggak tau. Banyak yang bilang kalo alay itu kependekan dari Anak Layangan, tapi ada juga yang nyebut alay itu kependekan dari yang Anak Lebay. Entah yang bener itu yang mana, hanya saja aku mao mencoba untuk menjabarkan ciri-ciri alay itu sendiri. Selama ini, orang yang suka NuL15 k4y4k 91n1 disebut alay. Hayooo... ngaku siapa yang kalo nulis kayak gituuu?? Ada juga kalo nulis pake acara naIk TurUn LeMBah kayak gini. Atau bisa juga k0M31n451 KeDu4Nya. Aduuuh... kebanyakan orang itu sayang mata daripada baca tulisan yang nggak geje kayak begini.
Oke, cuKup Ngeb4h45 s04L Tuli54N #lhah, karma nih akibat ngatain alay, haghag...

Selain tulisan yang nggak geje kayak paragraf di atas, ternyata alay juga bisa dilihat dari nama mereka di jejaring sosial. Contoh pasti nih, facebook. Yup, facebook! Kebanyakan dari mereka adalah para abege-abege yang sedang gandrung-gandrungnya maen fesbuk. Setahuku nih, kalo fesbuk itu harusnya pake nama asli, misalnya aja punyaku nih, Wuryan Pratiwi #jangan lupa di add, yah, temans, hehe.... Kan enak tuh bacanya, jelas banget, nggak bikin mata juling. Nah, contoh alay yang menjamur di fesbuk ini, misalnya nama mereka itu bukan nama sebenarnya. DiNda HNya UntUK KamuUuH atau N15aNyA AjHHi atau T1aRa ChuKAChoCOLatEEE. Selain nggak menghargai nama pemberian orang tua, mereka juga melakukan penipuan #setdah parah amaaat.

Contoh lain lagi nih, temans. Misalnya gini, kalian ngobrol di chat :
Milikiti            : Hai, nama kamu siapa?
Alay                : Haee uGa, QuW EliN, amU spHAa?

Jadiii, buat kalian yang merasa masuk ke dalam kategori di atas, jangan sensi yah kalo ada yang ngatain alay. Lagian apa untungnya sih, mau nge-G40Ls? Kalo cuma mau gaul sih, mending nongkrong tuh di mall ato dimanaaa gituh. Oke... udah ah, cukup. Salam sepak bola.

Kamis, 12 Januari 2012

Tentang Aku dan Mimpiku

Wanita biasa yang penuh dengan mimpi-mimpi. Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan seorang AKU. Namun, apa salah kalau kita mendambakan sesuatu itu diawali dengan mimpi. Mungkin sebagian orang menyangkal pernyataan tersebut. Tapi, TIDAK dengan aku. Aku percaya sebuah mimpi bisa menjadi penyemangat terbesar dalam meraih sebuah harapan. Menjadi penulis misalnya. Jujur, aku ingin menjadi seorang penulis. Ada orang yang bilang, "Ah, mana mungkin?", tapi aku menjawab, "Mungkin saja!". Aku mempunyai mimpi menjadi penulis, dan aku akan berusaha untuk menggapai mimpi itu. Asal kita mau berusaha, apa sih yang tidak mungkin.

Ada yang bilang, "Jangan memulai sesuatu dengan mimpi, mulailah dengan hati". Itu memang benar, dengan hati memang sangat tepat. Itu hak mereka untuk mengeksplore pendapat mereka, begitu juga denganku, aku bebas dong memaparkan pendapatku juga.

Awal Desember kemarin, aku sudah dengan sangat beraninya mengirimkan naskah yang aku buat selama beberapa bulan. Tapi, aku juga tidak begitu optimis untuk itu. Jujur, aku pesimis, takut menerima penolakan. Akan tetapi, aku sudah mencoba bertanya dengan penulis-penulis lainnya, apakah sebuah penolakan naskah itu sudah menjadi hal yang biasa, apalagi untuk penulis pemula seperti aku? Yup, ternyata benar, penolakan naskah dari sebuah penerbit adalah hal yang sangat sangat sangat biasa. Jadi, apapun kepastian dari penerbit, entah itu penolakan ataupun penerimaan naskah, insyaallah aku lapang menerimanya.
Jadi intinya, kita harus berani bertindak, maju walaupun hanya selangkah, itu sangat penting jika kita benar-benar menginginkan mimpi kita terwujud. Pesanku : Jangan takut!

Rabu, 11 Januari 2012

APALAGI INI????

Helooww... temans!!!
Nggak jauh beda dengan postingan2ku sebelumnya, yah. Kali ini aku juga bakalan nyeritain apa yang terjadi di dalam hidupku ini, yang seolah-olah kesialan demi kesialan menimpa hidupku yang udah ngenes ini. Hiks... ini APALAGI???? HAH??? APALAGI???

Waduh2, mantabs banget, yah gan, bilang apalaginya. Yup! Bete deh, sebel sebel sebel sebel. Jadiiii, nggak usah kebanyakan bacot kayak biasanya. Langsung capcuzzz deh... check this oooouuut...

Selasa, 10 Januari 2012

Hey, Aku Bernostalgila, lhoh!!!

Hai temans, lama yah nggak ngeblog. Hah? Lama? Tapi nggak juga tuh, baru semingguan ini juga kok. Lagi pada ngapain niiiiiih? Sekolah? Kerja? Atau sedang memanjakan diri? Kalau ada yang jawab, “Iya nih, lagi bermanja-manja aja!”, yuuuuk, aku ingin tos denganmu, kawan. Tapi, tunggu dulu. Aku memanjakan diri? Nggak salah tuh, padahal aku kan lagi kerja, kok bisa memanjakan diri? Hah, aneh! Tapi ya beginilah kenyataannya, aku kerja dan memanjakan diri dalam waktu yang bersamaan. Abisnya kerjaku enak siiih, hehe. Udah ah, kebanyakan bacot dari tadi ngemeng terus.


Anyway, yuk, back to our main topic...
Udah baca judul di atas? Bernostalgila? Sumpe luuu, nostalgila? Bukannya yang bener nostalgia? Ya iya sih, nostalgia itu yang bener, tapi ya terserah aku dong, blog-blogku juga kok*awas kalo protes*
Jadi ceritanya begindang, kemaren sore pas aku pulang kerja, ini hape geter-geter terus. Hiiih, sampe geli nih punggung. Di punggung? Iya temans, tasku kan model gendong, tapi yang bagian belakangnya ada tempat kecil khusus buat hape itu lhoooooh (haha... penting ya ngejelasin yang ini juga). Tapi intinya, ya aku kacangin aja, lha wong aku lagi di jalan juga kok. Ah, palingan juga cuma sms, batinku. Tapi kok geternya lama yah, berarti telepon dong. Tapi teuteup dong aku kacangin. Daripada ketahuan preman berseragam a.k.a bapak polisi kalo aku maenan hape di jalan, terus aku ditangkep. Biasalah dari dulu sampe sekarang ngetren aja kalo ketahuan polisi ngelanggar hal kecil aja harus ngerogoh kocek minimal 30 rebu. Sekali lagi, TIGA PULUH REBU RUPIAH! heh, di bold sekalian biar mantabs bacanya. Tapi di bold warna pink, biar menyeramkan tapi tetep imyuuut. Kalo yang ini nggak usahlah dijelasin panjang kali lebar sama dengan luas, toh kalian juga pasti udah pada ngeh kok. Ngaku! Udah pada ngarti semuanye kaaaan?

Jadi singkat cerita, panggilan yang entah dari siapa itu aku kacangin sampe aku nyampe rumah (emang enak dikacangin? Kalo monyet sih seneng dikacangin, jadi kalo ada di antara kalian yang seneng dikacangin berarti kalian adalah ..., isi sendiri deh titik2nya menurut intelejensia kalian masing2). Ketika aku sampe di rumah, aku masukin motor ke dalam rumah kemudian lepas helm. Abis itu, aku buka hape dan ternyata ada 2 panggilan tak terjawab dan 1 SMS ((bukan) Semua Makan So Nice). Aku buka dan ternyata semuanya dari Bayuk. Who is he? He is bla bla bla. Yang jelas dia adalah salah seekor temen kerjaku kemarin. Lama sih nggak ketemu, semenjak aku pindah kerja. Tapi yang jelas dia ganteng, huehue... suka nggak nahan nih ati kalo liat cowok2 ganteng.

Jadi apa sih sebenernya yang mau lo omongin, hah? Dari tadi basa basi nggak selese2. Aduuuuh... sabar dong cyiiin, kalo nggak basi dulu kan nggak afdol gitchuuu lhoooh. Apa sih?
Jadi, isi smsnya adalah Wur, ki do rep neng kuwaru, melu ora? Okta barang...”, kalo yang nggak bisa bahasa jawa, cari aja yah di google translate, huahuahauuahua.... Jadi intinya gitu, dia dan temen2 yang lain ngajakin aku ke pantai. Pantai deket rumahku, aduuuuh... senengnya. Itung2 sekalian reunian, lamaaaa nggak ketemu, udah sekitar 3 bulanan gitu deh nggak ngumpul sama mereka. Eh... tapi nggak juga ding, kita kan pernah ngumpul juga, waktu itu kita ngumpul2 di PH Sudirman, terus habis itu kita gila2an gitu lhoh di Happy Puppi. Mereka, temen2ku di KIKO adalah temen2 terbaikku deh pokoknya. Tapi aku ngomong gini bukan berarti nggak nganggep temenku sekarang nggak asyik lhoh yah, tapi yaaaa... gitu deh. Mereka juga asyik kok, cuma lebih asyik yang dulu. Hehehehe... ups, sori dori mori stroberi, aduh... sorinya kok jadi a la kanjeng mami gini sih. Tapi ya sutralah, minjem ya mam...

Singkat cerita, aku langsung telepon balik si Bayuk ganteng, tapi ternyata pas nempelin henpon ke telinga, aku langsung diomel-omelin sama mbak-mbaknya itu, inti omelannya itu gini, “pulsa yang Anda miliki tidak cukup untuk bla bla bla bla bla....”, sebel deh! Ya udah, sms deh. Dan lagi dan lagi dan lagi singkat cerita, aku ganti baju, aku memakai celana panjang hitam yang aku kombinasikan dengan baju kotak2 ungu. Dulu baju itu aku belinya di... apa sih, penting yah? Ntar dikira iklan, ini kan bukan sinetron, apalagi reality show, hheheheheheheheaaa...#eaaa. Tanpa mandi langsung capcuzzzzz...

Aku mengeluarkan motorku yang sekarang baru istirahat manis karena tadi baru aja melakukan perjalanan jauh dari Concat menuju Srandakan. Andai aja motor bisa ngomong nih, pasti si VarJoku bakalan ngedumel nggak jelas,”Siakul, baru mo merem udah dibangunin, dasar cewek nggak berperikehewanan!” Mungkin itu yang bakal si VarJo ucapkan. Sekali lagi, andai si VarJo bisa ngemeng lhoh ya! Tapi apa yang doski bilang tadi, berperikehewanan? heh, sialan, nggak sopan!

Aku menyusuri jalanan menuju pantai sekitar pukul setengah enam sore. Hahha... ke pantai malem2, hiiii... atut mama. Tapi ya sudahlah, demi ketemu temen2 lama nggak ada ruginya kooooook, seneng malah. Sesampainya di pantai, aku memarkirkan si VarJo di tempat parkir yang ternyata masih lumayan rame. Huaaah... lega. Bapak2 parkir mendekat dan memberi selembar karcis parkir sembari berkata,”Sore2 kok ke pantai sendiri, mbak?” Mungkin dalam hatinya, bapak2 itu mengira aku cewek nggak bener sore2 ke pantai, sendirian lagi. Tapi kalo dipikir2 aneh juga sih. Tapi ya sebodo amatlah. Kalo misal, ini misal lhoh ya -jangan berpikir yang aneh2 apalagi yang suka mikir ngeres nih- bapak2nya mau berbaik hati nemenin akyuu, aku juga OGAH kok, ogaaaaah, tambah... atut mamaaaa!!

Setelah bertransaksi karcis parkir dan ditanya aneh2 sama bapak si-tukang-parkir-yang-merangkap-jadi-wartawan (soalnya bapak2 itu nanya terus), aku berjalan ke selatan. Nggak lama sih aku celingukan kayak anak ayam kehilangan induk, aku melihat sosok bayuk ganteng sedang duduk di tempat duduk pinggir pantai. Semakin dekat, aku melihat sosok mas Okta (cowok lucuuuu, aku yakin kalo dia jadi pelawak, pasti bakalan sukses dah), ada Ida (ceweknya mas Okta sang pelawak), ada Ririn (si cewek mungil yang imut), ada Bayuk (cowok ganteng), dan satu cowok lagi yang aku nggak kenal, bahkan sampai pulangpun aku masih belum tau namanya, padahal kita juga ngobrol, hehehe... aneh yah?

Setelah kira2 satu setengah jam kita bercengkerama, dan hari mulai gelap gulita serem, kita memutuskan untuk mengakhiri obrolan yang mengasyikkan ini. Hiks... sebenernya masih pengen berlama-lama, tapiiiii ya udahlah waktunya belum tepat, mungkin lain kali kita harus lebih siang lagi kalo nggak mau kemaleman. Ada rasa seneng yang nggak bisa diungkapkan dengan kata2 ketika aku bertemu dan bertukar cerita dengan mereka. Mereka, pendengar setia yang baik. Aku kangen masa2 indahku di tempat kerjaku yang duluuuuuuu... rindu dikerjain, rindu ngerjain, rindu makan bersama, rindu bopong2an, rindu ledek2an, rindu karaokean, rindu suap2an, rindu doa bersama, rindu open dan closing resto bersama, rindu rebutan mau dengerin lagu apah, pokoknya rindu semuanyaaaaaaaa...

Kita saling melambaikan tangan ketika aku udah sampai di belokan deket rumah sementara mereka mengambil jalan lurus. Tapi nostalgia ini cukup kok untuk mengobati rinduku terhadap kalian walaupun hanya 90 menit aja. Intinya, aku kangen kalian, temans KIKO!!!!

P.S : Bayuk itu kalo ketawa mirip patjarkuuuuu... itulah mengapa aku suka kalo dengar dia ketawa. Tapi bukan berarti aku selingkuh kaaaan????????????? Patjarku tetap yang terbaik, hehehe. I**** R**** S***** A**, aku sayang kamuuuuh, kamu kamu kamu lagi, rindu rindu rindu lagiiii.... lalalalala... lama-lama gilaaaa!!!!
 
Powered by Blogger