Kalau ada orang yang bertanya apa hewan peliharaan saya, pasti akan langsung saya jawab kura-kura. Sudah sejak beberapa tahun yang lalu, mungkin kalau dihitung-hitung sudah sekitar 3-4 tahun kura-kura yang saya beri nama uya-uya itu sudah ikut andil meramaikan rumah mungil saya.
Dulu, uya-uya saya beli di pasar ngasem. Kalau sekarang sih pasar ngasem sudah berpindah tempat di utara perempatan Dongkelan dan yang pasti lebih lebar dan lengkap. Uya-uya saya itu ketika pertama kali saya beli ukurannya masih sebesar keping uang logam seratusan jaman dulu. Pokoknya keciiiil banget, bahkan saya taruh di telapak tangan saja masih banyak sisa ruang di atas telapak tangan. Tapi jangan ditanya kalau sekarang uya-uya sudah sebesar apa. Kalau misalkan saya jawab uya-uya sudah sebesar shaun the sheep, kalian percaya tidak? Jelas saja tidak ya, soalnya sebenarnya uya-uya belum sebesar domba terkenal itu. Lihatlah sendiri, teman...
Uya-uya |
Saya tidak bisa memperkirakan sebesar apa, tapi yang pasti uya-uya sudah berat sekali sekarang walaupun dipegang dengan kedua tangan. Mungkin beratnya sudah sekitar 2 kg atau 3 kg atau lebih. Tidak pernah saya timbang juga sih masalahnya. Tidak hanya masalah berat badan saja yang naik drastis, kukunya juga sudah bisa untuk mencakar. Saya pernah lho dicakar dan itu sakit. Ternyata bukan hanya kuku saja yang menjadi senjatanya, jari telunjuk saya juga pernah digigit, tapi bukannya sakit malah geli.
Oh iya, dulu ketika uya-uya masih kecil, dia pernah hilang lho beberapa hari dan hal itu sempat membuat saya sedih sekali. Kenapa bisa hilang? Iya, soalnya dulu ketika masih kecil, uya-uya hanya saya tempatkan di dalam aquarium kotak yang sisinya pendek sekali. Kan perkiraan saya, uya-uya tidak bakal kabur apalagi dia masih kecil sekali. Tapi ternyata...
Dan... surprise!!!
Sewaktu saya dan keluarga sedang asyik menonton acara televisi, kita semua dikejutkan oleh kedatangan satu tamu tak diundang. Kita semua terperangah (caile... bahasanya nggak banget deh!), uya-uya merambat dengan sangat pelaaaan sekali, muncul dari bawah freezer.
Momen itu sungguh mengharukan sekaligus membahagiakan. Setelah beberapa hari uya-uya menghilang dan sedih yang melanda saya sudah sedikit terobati, uya-uya datang bagai hujan di tengah kemarau panjang. Begitu melegakan, dan uniknya ternyata selama ini uya-uya tetap di dalam rumah bersama saya dan keluarga. Bagaimana bisa uya-uya bisa bertahan tanpa air, dan saya langsung ingat bahwa kura-kura itu bisa hidup di dua dunia. Air dan darat. Hebat ya, coba kita bisa hidup di air. Euuh... tapi sepertinya tidak enak ya hidup di air, kok spongebob betah ya?
Untuk masalah tempat tinggal, saya kalah lho sama uya-uya. Si uya itu sudah pernah berganti rumah kurang lebih 5 kali. Pertama, rumahnya berupa aquarium yang super kecil (rumah ini juga yang ditinggal kabur sama dia), lagian kalau uya-uya kecil masa iya saya kasih rumah segede gaban? Rumah yang kedua dan ketiga masih aquarium tapi bentuknya memang agak besar menyesuaikan pertumbuhannya. Ternyata pertumbuhan yang uya-uya alami sangatlah pesat, dan akibat dari pertumbuhannya itu, saya sampai harus kuwalahan beli aquarium lagi dan lagi hanya dalam selisih waktu yang tidak lama. Untuk rumah yang keempat, beruntung saudara saya punya aquarium yang super duper besar. Gila besar banget, saya saja bakalan muat kalau ngerungkel di dalamnya (hiperbolis). Dan saudara saya itu dengan sangat baiknya menawarkan aquarium itu untuk rumah baru uya-uya.
Tapi ternyata rumah itu hanya bertahan beberapa bulan saja. Karena memang makin lama uya-uya makin susah berputar badan. Aquariumnya memang besar, tapi kenapa uya-uya tidak bisa putar badan? Oh, ternyata lebarnya kurang. Heeem... bagaimana ini? Apa gara-gara dikasih makan usus ayam setiap hari, jadi perkembangannya jadi tidak terkontrol? Tapi sepertinya tidak kok, memang uya-uyanya saja yang sehat.
Akhirnya, saya memberanikan diri nembung (minta) sama bapak agar dibuatkan kolam khusus untuk uya-uya. Karena semakin hari saya makin tidak tega melihatnya tersiksa di dalam aquarium yang konon besar itu. Untungnya bapak saya bisa memahami ketidaktegaan saya terhadap uya-uya, jadi bapak saya membuatkan sebuah kolam yang bisa dibilang sangat nyaman dan layak untuk uya-uya. Tidak usah mewah-mewah, yang penting besar dan nyaman untuk uya-uya. Sebuah bis sumur yang bentuknya bulat dan ditlasar pinggirannya dan bagian bawah kemudian ditaruh di samping rumah.
Huaaah... akhirnya sekarang saya bisa melihat uya-uya berenang dengan bebas tanpa perlu memikirkan badannya yang akan bertumbukan dengan pinggiran aquarium. Leganyaa.
Sekarang, hayo siapa yang mau meneruskan berkubang di dalam aquarium besar bekasnya uya-uya? Kamu? Kamu yang di pojok? Atau kamu yang di depan sendiri? Naah... atau kamu yang lagi ngobrol?
Selesai. Sekarang apa hewan peliharaanmu??
21 comments
Wah gw juga pernah punya kura-kura dari kecil sampai besar, tapi sayang umurnya udah ngga ada..
wah pasti seneng tuh kura-kuranya punya kolam baru..
info : lanjutan cerita kurcaci nya sudah ada =D
dulu juga pernah punya kura-kura, sayang banget mati, hiks.
kunjungan sob ..
salam sukses selalu ..:D
emoh ah. . . . wwweeeekkkkkkk
Wah larut ane bca cerita dari awal ampe akhir, seru. Sbuah pshbtan yg dahsyat, dri g penuh d tangan ampe g muat d dua tangan. Ampe ganti 5 rumah lg, seru abis. Enak y punya hwan pliharaan sjak kecil, ane juga dulu punya. Tpi bgtu ud gde, d goreng dah di makan. La wong ayam.. Hehe, bukan d pliara si, d ternak. Seru sist.
beberapa hari kemarin hamster... tapi mati..
jadi kapok deh buat melihara hewan lagi..hehe
salam kenal dan follow juga
Revolusi Galau
membayangkan betapa unyu-unyu nya si uya-uya. :)
salam kenal, :)
salam kenal untuk si uya-uya jg yaa ;D
Kunjungan pagi hari sobaatt
wah kura- kura ya sobat
terus terang saya itu gak bisa sama sekali melihara hewan peliharaan soalnya saya gak telaten
hehehe
tapi setelah teman saya dan sobat punya kura- kura saya jadi pengen :(
@...Uzay Gingsull... Lho kok nggak ada? Emangnya kemana?
Udah aku baca dan komen juga, Zay! Kalau ada lanjutannya lagi, kabarin, okee :)
@Athifah Dahsyamar Hayooo... pasti jarang tuh dikasih makan hehehe...
terus dikubur gitu?
@outbound malang Makasih, sukses selalu :)
@Susu Segar Nek emoh yo dinehke kucing, weeeekk...
@Drieant Aku juga punya ayam lho, tapi kayake nggak digoreng deh, mau dijual aja hehehe
@hanjeyputra Salam kembali kata uya-uya huihihi
Iya unyu sih tapi nakal suka gigit sama nyakar
@rizki_ris Menyenangkan lho, Ris. Walaupun repot tapi serius bisa jadi temen ngobrol, hehe aneh nggak sih?
@Adang N M I iiihh lucunya hamster, tapi temenku juga pernah punya hamster, mati juga. Apa memang hamster itu rawan cepat mati, ya?
Sepertinya aku udah follow revolusi galau, tapi oke deh aku kunjungi kembali.
aku ga jago melihara binatang gitu... jadi aku cukup bermain dengan kucing liar yg suka nginap di rumahku :D
jadi inget kura kuraku :( mati pas masih kecil tapi agak gede tapi belum segede kura kura kakak hehe :D
eh tiba tiba mayatnya di buang sama ibukku -_-
@R10 Wah sama dong, rumahku juga ada kucing tapi punya tetangga, tapi nggak tahu tuh tiap hari boboknya di rumahku. Kamu nggak risih sama kucing? Aku lumayan risih sama bulu-bulunya
@leligulali Ya ampun kasihan sekali, masak dibuang begitu aja. Nggak dikubur?
dulu pernah punya kura-kura tapi trus lari dari kandangnya, dicari gak ketemu
Posting Komentar