http://www.ministrywatch.com/App_Themes/Gifs/star.gif

Pages

Subscribe Twitter Facebook

Senin, 31 Oktober 2011

RacauanNggakJelas!!


Jumat kemarin, tepatnya tanggal 28 Oktober, saya pulang kerja. Wuahh... nggak kayak biasanya, badan saya rasanya loyooo banget. Jadilah saya berpikir, nggak ada salahnya ah bobok sebentar. Itung-itung ngelurusin geger. Bayangin aja, dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore, masa iya saya ngendoooon mulu duduk di kursi. Pegel dong saya. Belum lagi di jalan juga saya harus duduk di motor.

Kan rencananya saya boboknya cuma beberapa menit gitu doang, tapi nggak taunya ngelantur. Bangun2 udah jam 8 malem (Ssstt... jangan bilang2 ya kalo saya nggak mandi!!). Hari sumpah pemuda ini terpaksa ternoda deh gara2 ada anak bangsanya yang nggak mandi.

Dari pulang kerja nih, saya nggak buka henpon saya. Jadinya bangun2 saya mulai mengodal-adul tas saya, dan aha... itu dia henpon saya. O... o... tringg... new message... new message... 3 sekaligus. Saya tekan keypad-nya beberapa kali. Ada satu nih dari tante saya, udah kayak biasanya sms yang nggak penting. Satu lagi dari pacar saya, dia ngabarin kalo lagi sakit. Huhuhu... kesian banget ya.  Naaah... sms yang terakhir ini, sms dari temen saya, sebut aja Geboy (kira2 nama sebenarnya bukan yaaaaa??), awalnya saya nggak ngerti maksudnya apa, tapi setelah saya pikir2 sebentar. O..o... saya jadi ngeh. Kira2 bunyinya begini “Catatanmu Lebay banget...”.  Yang dimaksud oleh dia mungkin catatan yang kemarin saya posting di notes fesbuk saya dan itu juga saya posting di blog saya. Yang berjudul “SemuaButuhJeda!!”, mungkin lho, itu perkiraan saya.

Tapi, beruntunglah saya dilahirkan sebagai manusia yang nggak berperasaan, walhasil saya cuekin aja sms itu, saya fine2 aja kok bacanya. Nggak jengkel sebel mangkel dongkol kayak ikan tongkol keselek jengkol juga nggak, sama sekali nggak. Toh saya nggak merasa tulisan saya lebay kok. Diliat dari sudut pandang mana coba. Hanya sebuah ajakan menurut saya, dan itulah tujuan saya menulis “Semua Butuh Jeda!!”. Tapi entahlah mungkin di antara kalian ada yang berpendapat sama. Toh saya juga berpikir, 1000 kepala, 1000 pendapat. Itulah tujuan kita dikasih otak sama Allah, biar berpikir, ini maksudnya apa, itu maksudnya gimana. Intinya, apa sih gunanya seseorang tanpa otak???

 Selanjutnya kegiatan yang saya lakukan adalah jalan2 ke dapur dalam rangka cari apa aja yang bisa di maem. Cacing di perut pada keroncongan, atau dangdutan atau whatever lah pada ngapain...

Habis maem, ahaa... saya ada ide, sms temen saya yang tadi kayaknya enak juga dipake buat  tulisan saya kali ini. Dan disinilah saya berada, di kamar yang gelap dan hanya ditemani notebook biru laut saya yang imut2nya Masya Allah kayak yang punya (Naahh... ini saya baru nglebay!!) dan  sebagai pelengkap, saya dengerin lagu2nya mas Bruno Mars macam “Again” ato “”Marry You”, gitu deeeeh...

Kesimpulan dari tulisan ini, saya pikir nggak ada yang penting jadi nggak usah disimpulin aja ya. Inilah racauan saya malam ini dan hasilnya ini nih yang lagi kalian baca.

Salam
Wury ^_^

Jumat, 28 Oktober 2011

Semua Butuh Jeda !!!


Kita semua butuh jeda, nggak memandang itu siapa dan apa, semua pasti butuh jeda. Mesin foto copy aja kalo dipake terus-menerus nggak berhenti barang semenitpun, akan bobrok. Tak terkecuali saya. Di sela-sela kesibukan yang saya jalani (yang lebih tepatnya sok sibuk!), saya membutuhkan selingan atau jeda yang mungkin akan sangat berguna demi kelangsungan hidup dan masa depan. Jangan heran kenapa jeda disangkut pautkan dengan kelangsungan hidup dan masa depan?? Itu memang terdengar hiperbola dan memang saya sengaja membuat itu semua terdengar hiperbola.

Saya bicara tentang jeda atau selingan berdasarkan dengan apa yang saya alami selama ini. Selama 23 tahun saya hidup, saya mengalami banyak hal. Berdasarkan dengan apa yang kita bahas dalam paragraf di atas, KITA SEMUA, sekali lagi KITA SEMUA butuh jeda. Berdasarkan pengamatan saya selama ini, orang yang terlalu sibuk dan nggak punya waktu untuk sekedar jalan-jalan atau cuci mata, bisa kita lihat dengan mata telanjang, raut wajahnya yang terlihat kuyu dan pucat.

Sebagai contoh, saya akan mengambil dari pengalaman pribadi saya. Saya pernah sangat stres sekali akibat terlalu capek parah akibat kerja. Saya pernah kerja di butik 9-10 jam perharinya tanpa ada hari libur selama sebulan penuh. Kok bisa? Ya bisalaaaaah, apa sih yang nggak bisa buat kamu!. Lho, kok malah nglebay?
Oke, mari kembali ke jalan yang lurus.
Si pak dan bu bos yang punya butik, demi nama baik, saya nggak akan bilang kalau butik itu bernama beeeeep, mereka itu diktator kelas ikan tongkol. Memeras keringat para pegawainya persis kayak meras cucian. Nggak tanggung-tanggung deh pokoknya. Dan saya yakin sekali mereka nggak kenal dengan yang namanya JEDA atau SELINGAN. Saya sampai stres dan terlihat agak frustasi dimana dan kapanpun berada. Curhatan teman-teman seperjuangan saya juga nggak jauh beda dengan saya.  Kalau butik itu sepi sih, nggak terlalu masalah buat kami, para-pegawai-sengsara, biarpun bekerja sampai 12 jam penuh. Dan yang lebih mengenaskan, kami hanya diberi upah dengan nominal yang tidak perlu saya sebutkan di sini, dengan alasan saya tidak mau kalian yang membaca ini akan trenyuh dan mengasihani saya. Tapi nek mau ngasihani ya sini, gendong saya dan ajak saya jalan-jalan, traktir saya sepuasnya J. Akan tetapi keadaan justru sebaliknya, butik selalu dibanjiri ratusan orang setiap harinya. Saya coba contohkan, dialog yang membuat saya tambah yakin dengan ketidakadilan ini T_T.

Satu hari, entah saya lupa hari dan tanggal berapa, saya masuk shift siang. Shift terkutuk, itulah kami para pegawai menyebutnya. Jam 12 tet sampai dengan jam 21.00 atau jam 21.30 kalau sabtu minggu (itupun kalau nggak molor). Keadaan bener-bener nggak beda jauh dengan keadaan pasar Beringharjo kalau mendekati hari lebaran, wuahh... bejibun deh yang dateng. Ambil ini, ambil itu, jatuhin ini, jatuhin itu. Kami, dengan sabar mengambil dan memasang kembali di hanger seperti semula. Jengkang-jengking sampai rasa-rasanya punggung serasa mau patah. Kaki kesemutan akibat kelamaan berdiri L.
Kucluk-kucluk bos gede dateng, biasalah menyurvei dagangan dan pegawainya ini.

pak bos :”Kui tibo, kok ra dibenakke!” nunjuk-nunjuk baju yang jatuh dengan mimik muka sangar dan nggak peduli dengan apa yang sedang kami kerjakan.
pegawai :”Nggih, pak!” ngambil baju yang jatuh dengan tubuh penuh peluh.
bu bos :”Barang sek neng gudang dikeluarin semua!” nyuruh bagian gudang dan nggak liat masih ada nggak space yang kosong. Kalo kami jawab belum ada tempat, bu bos maksa. “Di sesel-seselke wae!”
Enak ya jadi bos!

Dan karena ketidakadilan inilah, saya yakin 111%, untuk mengajukan pengunduran diri dari tempat terkutuk itu. Jadi bagi siapa saja yang jadi bos atau punya cita-cita jadi bos, jadilah bos yang selalu memberi selingan atau jeda bagi pegawainya, dengan catatan yang sewajarnya saja.

Itulah sekelumit cerita saya atau bisa juga disebut dengan curcol saya, tentang saya sebagai korban atas ketidakpengertian, ketidakadilan, dan ke-an, ke-an yang lain. Mereka yang tidak punya keperibinatangan! Lho? Emangnya saya binatang! Kurang ajar...

Dan ada satu lagi nih, cerita yang nggak pernah saya lupa. Setelah memutuskan keluar dari TempatTerkutuk itu, alhamdulillah, waktu nganggur di rumah tidak terlalu lama, saya diterima kerja di resto Jepang, sebut saja KIKO (anggap aja nama sebenarnya!). Di KIKO saya diajarkan banyak sekali hal yang belum pernah saya pelajari secara mendalam sebelumnya. Kesopanan, keramahan, kelembutan, perhatian terhadap sesama, itu semua ada di dalam KIKO. Hal yang menurut saya menyenangkan sekali. Tapi siapa sangka hal-yang-menyenangkan itu justru membuat segelintir orang menjadi tidak nyaman..
Sebagai contoh, saya akan mengangkat sebuah tragedi yang saya alami.

Satu hari, entah saya lupa hari dan tanggal berapa, saya melayani sepasang customer, sepasang merpati yang nggak pernah ingkar janji karena memang tak pernah bikin janji. Apa sih?
Oke, mari kembali ke jalan yang benar!!!
Intinya seorang lelaki dan perempuan dengan pakaian perlente rapi jali khas makhluk kantoran. Saya menganut prosedur, tata cara melayani tamu dengan baik. Membukakan pintu lalu mengantar ke meja yang mereka inginkan.

saya :”Siang kak, selamat datang di KIKO, mau makan di sini atau dibawa pulang?” tanyaku dengan antusiasme yang tinggi dan dengan tatapan yang saya usahakan ramah.
tamu :”Makan sini aja!” jawabnya sambil tersenyum.
saya :”ini kak buku menunya!”
Dan bla bla bla bla bla bla bla...................
Saya sudah memenuhi tata cara yang baik, dengan tujuan agar si tamu nyaman. Tapi apa yang saya dapat?
tamu :”Mbak, tolong ya, nggak usah terlalu resmi, saya malah nggak nyaman, eneg!”
saya :*cengo dong tentu saja, tapi saya senyum juga akhirnya!*

Hal ini mengingatkan saya pada artikel yang pernah saya baca di blog-nya mas RADITYA DIKA yang berjudul Terlalu Baik Juga Tidak Baik. Isinya  “Aku bangeeet” !!!

Intinya, saya berpikir kalau, mbak-mbak dan mas-masnya itu terlalu sepaneng dengan yang saya lakukan. Mungkin mereka terlalu sibuk dan nggak ada jeda untuk istirahat di kantor. Mungkin mereka datang ke resto dengan tujuan utama yakni mencari kebebasan atau selingan, akan tetapi di resto malah disuguhi dengan layanan ekstra resmi yang malah membuat mereka eneg. Mereka mungkin mengharapkan sesuatu yang lebih nyaman dengan layanan yang santai.

Bekerja di KIKO memang menyenangkan, tapi dengan alasan keamanan dan kesehatan (karena kalo shift sore pulangnya kemalaman sampai rumah hampir jam 00.00 WIB, ini akibat jarak rumah saya-KIKO hampir 32 Km, rumah saya kutub selatan dekat pantai sedangkan KIKO Jakal km 6,3 dan karena mata saya yang rabun 2,5 ini tidak diperbolehkan memakai kaca mata, saya terpaksa harus pake softlens rata-rata 8 jam ditambah 2 jam perjalanan pulang balik jadi kalau ditotal 10 jam perhari make softlens, nggak kuat, saya pernah iritasi lho!!!!) saya keluar dari KIKO. Dan alhamdulillah, sekarang saya sudah dapat kerja di sebuah kantor reservasi tiket pesawat. Jadi bagi kalian yang butuh atau ingin beli, hubungi saya saja, via email juga nggak pa-pa, nih alamatnya wury_23wury@yahoo.com. Saya usahakan mencari tiket yang termurah.
(Wait... wait... kok malah promosi?? Yowizlah nggak pa-pa, kenal peribahasa Sambil Menyelam Minum Air kan??????

Oke, mungkin itu saja sekelumit tulisan saya. Kesimpulannya, selingan atau jeda itu bagai air, kita benar-benar-amat-sangat-membutuhkannya, lebih dari sekedar apapun.

Udah ah, Kayak ada yang baca aja!!! J


Salam
WuRy ^_^

Jumat, 21 Oktober 2011

Spoony: IT WilL RaiN

Spoony: IT WilL RaiN: It WilL RaiN If you ever leave me, baby, Leave some morphine at my door Cause it would take a whole lot of medication To realize ...

Rabu, 19 Oktober 2011

IT WilL RaiN






It WilL RaiN

If you ever leave me, baby,
Leave some morphine at my door
Cause it would take a whole lot of medication
To realize what we used to have,
We don't have it anymore.

There's no religion that could save me
No matter how long my knees are on the floor, oh
So keep in mind all the sacrifices I'm making
Will keep you by my side
Will keep you from walking out the door.

Cause there'll be no sunlight
if I lose you, baby
There'll be no clear skies
if I lose you, baby
Just let the clouds,
my eyes will do the same if you walk away
Everyday, it will rain,
rain, rain

I'll never be your mother's favorite
Your daddy can't even look me in the eye
Oooh if I was in their shoes, I'd be doing the same thing
Saying there goes my little girl
walking with that troublesome guy
But they're just afraid of something they can't understand
Oooh well little darling watch me change their minds
Yea for you I'll try, I'll try, I'll try
I'll pick up these broken pieces 'til I'm bleeding
If that'll make you mine

Cause there'll be no sunlight
if I lose you, baby
There'll be no clear skies
if I lose you, baby
Just like the clouds,
my eyes will do the same if you walk away
Everyday, it will rain,
rain, rain

Ooooh Don't you say
goodbye, don't just say, goodbye
I'll pick up these broken pieces 'til I'm bleeding
If that'll make it right

Cause there'll be no sunlight
if I lose you, baby
There'll be no clear skies
if I lose you, baby
Just like the clouds,
my eyes will do the same if you walk away
Everyday, it will rain,
rain, rain...


Yaaahhh... emang sih Bruno Mars itu udah lama eksisnya, tapi entah kenapa baru akhir-akhir ini aku ngefaaaaaannss banget sama yang namanya mas Bruno Mars . Intinya ya begitulah...*apa?*

bAd Day

Bangun tidur tadi pagi rasanya mualeeesss banget! Dasar pemalas...:-D

Aku bangun jam setengah enam, hehe....gara-gara adekku Sofi yang gedabikan bikin aku kebangun aja. Sebenernya bangun jam setengah enam juga udah kesiangan, lha wong jam tujuh tepat harus sudah siap, rapi dan wangi kok.  Tancap kerjaaa....^_^

Tapi kalo aku kan santai, mandi 15 menit, itu juga udah terhitung suweee, hehe... ya ampun, sekali lagi dasar pemalas...terus dandan cuma bedakan doank, nggak udah aneh-aneh pake ini pake itu bukin riwueh...
Pertanyaannya, aku ki cewek bener po palsu sih? Bentar ya aku liatin dulu...*intip2 duluuuwww* hehe...
Tuh kaaan, udah dibilang cewek tulen kok, nggak percaya!! *Emang ada yang bilang nggak percaya yach???*

Oke, intinya aku lanjutin lagi bobokku yang sempat terganggu. Lima menit lagi deh atau lima belas menit yah, aku mbatin dewe. Huahaha...
Nggak sholat subuh, kan aku cewek, critanyooo baru berhalangan saja, biasanya kalo nggak sholat bisa diumyeng-umyeng sama babe :-p

Pokoknya intinya tanpa banyak cincong, aku bangun jam setengah tujuh. Huuwaaaaa...... Ibuuuukk!!!! Kenapa nggak bangunin akuww!!! Ditambah lagi aku ingat kalo aku belom setrika baju yang buat kerja!! Pusing.com

Setelah berjingkrak-jingkrak ria akibat sindrom deg-deganku takut telat, aku langsung mengadul-adul isi lemarikuww...
Baju kuning tertangkap oleh mataku *sttt...jangan bilang-bilang kalo aku nggak cuci muka*

Kalo baju bisa ngomong nih, paling inilah yang bakal mereka teriakkkhhann...
"Jangan, jangan akuuwww, ampuuunnn!"
Tapi untung aja mereka nggak bisa ngomong, langsung saya seretttt aja menuju tempat setrikaan.... *maap...pemaksaan*

Sret...sret...sret....10 menit kemudian, baju celana jilbab sudah selesai saiia setrika...langsung tancap gas menuju kamar mandi dengan kecepatan maksimal, tentunya.

Uaseeemmm... jam dindingku yang ada gambar F4 *ini jam dinding jaman film Meteor Garden hahaha....awet khaaan???!!* menunjukkan jam 07.15. Abis mandi harusnya dingin tapi gara-gara aksiku yang berlebihan malah jadi sumuk, keringat bercucuran *hiperbolllll...*
Aku mengecek isi tasku, bedak udah, lipgloss udah, sisir udah *sebenernya nggak perlu2 amat sih, lha wong aku pake jilbab apa yang mau disisir??? yaaa... siapa tau bulu mata berantakan???*, notebook udah, dompet tak berpenghuni udah. Tasku melembung, jeeleek banget, kesian, semua barang tak jejelke tanpa ampun...

udah salim sama bapak sama ibu langsung tancap gas *lagi*. Berhubung tempat kerjaku di daerah Condong Catur butuh sekitar 60 menit. Kantor masuk jam 08.00 WIB Haduuuuhh...*capek deeeehhh...*

60 menit berlalu.....
Dan inilah yang terjadi.... sepi belom ada penghuni kantor masuk... ya sudah nasibku.

Salah sendiri jam dilebihin 20 menit....Lupa sendiri kaaaannn???^_^

Selasa, 18 Oktober 2011

Aku KuNo

Sebenernya udah lama banget pengen gabung di sini. Tapi entah kenapa nggak sempet *sok sibuk*. Baru hari ini aku bikin. Bener-bener "Aku Kuno" yah!!! :D. Punya hobi cerita tapi nggak tau apa yang pengin diceritain di sini, huhuu... aneh. Sebenernya hari ini ada janji sama temen, mau ke Malioboro, maen ceritanya, tapi tujuan utamanya sih sebenernya mau itu tuh yang gratis-gratisan eheheh...Loyal wedding-nya putrinya pak Sri Sultan. Angkringan gratis banyak di sepanjang jalan Malioboro. Neng Dian Kristanti, tunggu aku di kosmu, kita jamah semua angkringan yang ada. Hehehe...Sampai malam dan seperti inilah kira-kira suasananya...



Tapi mungkin nggak sesepi itu kali ya, pastinya nanti banyak orang yang mungkin kesana dengan tujuan yang kurang lebih sama kayak aku hehehe...

Udah ah... kayak ada yang baca tulisanku aja!!!
 
Powered by Blogger