“Mun, buruan, udah belum?” Naruto menyodok
lengan teman sebangkunya, Mumun. Sebenarnya namanya Sailormoon, tapi entah
sejak kapan, ia seringkali dipanggil dengan sebutan Mumun. Nggak masalah juga
sih.
“Bentar, Rut, ini juga lagi beberes,”
sahut Mumun, tangannya sibuk memasukkan buku dan tempat pensil ke dalam tas.
“Tapi udah jam berapa ini,” ujar Naruto,
matanya melirik jam tangan hitamnya. Ia sendiri sudah beres 30 detik sebelum
bel pulang sekolah. Itulah kelebihan Naruto, on time yang nggak bener.
“Buka mulut sekali lagi, coblos pake ini!”
Mumun mengancamnya dengan mengacungkan gantungan kunci motornya yang berbentuk
gading gajah. “Lagian baru jam segini, tokonya aja tutup masih ntar jam
sembilan malem, kadal!”
“Tapi aku udah nggak sabar beli jam beker
itu, takutnya keburu dibeli orang.”
Sejak seminggu yang lalu, mereka memang
sudah merencanakan siang ini bakal pergi ke toko kado. Yah, rencananya sih mau
beli sesuatu gitu buat cewek gebetannya Naruto, si Shizuka. Anak kelas sebelah
yang terkenal dengan lesung pipitnya yang memesona semua laki-laki.
“Kalau udah kebeli orang lain terus
kenapa? Emangnya nggak ada barang lain? Lagian ngapain sih pake ngasih kado
segala, ulang tahun ya dia?” tanya Mumun. Mereka sudah berboncengan dengan
sepeda motor milik Mumun. Naruto itu memang dasarnya nggak modal orangnya. Sok
ganteng dan lain sebagainya. Tapi ya bagaimana lagi, Mumun sudah bersahabat
dengan Naruto sejak SMP.
“Tapi aku udah niat banget beli jam beker
itu sejak lama. Kamu tahu, kan, Mun?”
“Iyaaa, tauuu, tapi aku nggak taunya
kenapa kamu niat banget ngasih Shizuka kado? Emangnya dia ulang tahun?” tanya
Mumun sekali lagi. “Eh... Rut, aku ingetin sekali lagi lho, jangan nyesel!”
“Nggak! Pengen ngasih aja, emangnya kalo
ngasih kado harus nunggu ulang tahun?” jawabnya. “Eh... kenapa sih kamu itu
selalu gitu. Jangan nyesel jangan nyesel jangan nyesel!”
“Terserah deh! Ngeyel!”
Akhirnya mereka sampai juga di toko kado.
Nggak gede sih, tapi ternyata lengkap banget dalamnya. Segala macam kado ada.
Dari mulai boneka sampai bando. Seminggu yang lalu mereka memang sudah
menyambangi toko tersebut, tapi hanya sampai dalam batas melihat-lihat saja.
Lagi nabung kata Naruto ketika si Mumun tanya kenapa nggak dibeli sekalian jam
bekernya.
Mereka berdua langsung menuju tempat jam
beker itu dipajang. Dan bener juga, Naruto langsung menghela napas lega ketika
matanya menangkap jam beker bentuk mobil-mobilan itu masih berdiri dengan
angkuhnya di rak.
Mumun sempat geleng-geleng kepala dan
bertanya 10 kali dalam waktu kurang dari 10 menit ketika melihat jam beker
idaman Naruto.
“Heh, yakin nih beli jam ini? Kenapa nggak
yang itu?” tanya Mumun sambil mengedikkan dagunya ke arah jam beker bentuk
kepala Surfer Girl.
“Aku nggak suka, bentuknya cewek banget,”
sahut Naruto enteng. Dia masih saja keukeuh mempertahankan pilihannya yang
nggak banget.
“Eh, kalo mau ngasih kado itu jangan nurut
sama ati. Shizuka itu cewek, mana suka dia sama mobil-mobilan. Mobil kodok,
lagi!” Mumun menoyor kepala Naruto saking gemasnya.
“Tapi, kan, lucu. Siapa tau aku ini adalah
pangeran kodoknya!” Naruto mengusap kepalanya yang baru saja ditoyor Mumun.
“Kodoknya iya. Tapi pangerannya? Cuih!”
Mumun pura-pura membuang mukanya. Jijay ih. Pede, sok ganteng, seleranya...
jangan ditanya. Sekelas kodok.
“Kok kamu gitu amat sih?”
“Kamu yang bikin aku ber-gitu amat,” sahut
Mumun. Matanya melotot. “Ya udah deh, buruan bayar, terus kamu janji lho tadi
mau traktir aku bakso jumbo!”
“Jangan jumbo yang biasa aja!”
“Nggak mau!”
“Biasa!”
“Jumbo!”
“Biasa!”
“JUMBOOOOOOO!” Tanpa sadar Mumum berteriak
dan terkaget-kaget sendiri. Nampaknya Naruto juga sama kagetnya karena beberapa
detik mereka hanya terdiam dan saling memandang satu sama lain.
“Ehm... mana, Mas, barangnya?” Ternyata
mereka sudah berada di depan kasir. Mereka kontan menoleh berbarengan dan
sepersekian detik kemudian, mereka berlomba memasang senyum menawan. Pura-pura
nggak ada tragedi apapun.
Setelah membayar jam kodok tersebut,
mereka langsung menuju bakso langganan. Sepanjang perjalanan mereka masih terus
berdebat apa saja. Dari bakso jumbo atau biasa, sampai taruhan Shizuka bakal
nerima kado itu apa nggak. Si Mumun sih yakin banget, kalau Shizuka bakal
menolaknya. Tapi Naruto masih keukeuh bin surekeuh bahwa Shizuka pasti menerima
dengan senyum tersungging ditambah bonus lesung pipitnya.
Akhirnya Mumun berhasil memenangkan
perdebatan itu. Setelah dua mangkok bakso jumbo terhidang di depan mereka,
tanpa ba bi bu, mereka mulai tenggelam ke dalam kenikmatan bakso jumbo itu.
***
“Narutooo!” seru mama. “Udah jam segini
kok belum berangkat sekolah sih?”
“Bentar, Mam, lagi nanggung nih!” seru
Naruto dari dalam kamar. Ia sedang mematut-matutkan baju seragamnya di depan
cermin. Rambut sudah klimis akibat baluran jel yang kebanyakan. Sesekali ia tersenyum
dengan refleksinya.
“Shizuka... ehm... aku...,” Naruto
berbicara dengan bayangannya di cermin. Tangan kirinya yang membawa kado yang
sudah dibungkus rapi dengan kertas kado motif batik, disembunyikan di balik badan. Ia mengambil
posisi merundukkan badan a la pemain judo yang akan bertanding, kemudian
ditegakkannya kembali.
“Shizuka... apakah kamu bersedia
menjadi... “ Naruto menghela napas sejenak. “Aduh duh duh... menjadi apa, ya?”
Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Shizuka... apakah kamu mau jadi...”
“NARUTOOOO!” seru mama lagi.
Brakk, brakk. Gedoran pintu itu berhasil
membuatnya sedikit terlonjak karena kaget.
“Aduuuuh, Mama, kenapa sih orang tua
selalu ribut. Yang mau sekolah siapa sih sebenernya?” gerutunya. Terpaksa ia
langsung menyambar tas ranselnya dan tidak lupa menyimpan kado itu di dalam tas
sebelum menciumnya sekilas. Untuk keberuntungan katanya.
Ketika ia membuka pintu kamar, ia langsung
dihadapkan oleh sosok mama yang... lumayan dekil dengan daster rombengnya dan
sapu di tangan kirinya.
“Assalamu’alaikum!” Naruto langsung
ngibrit keluar rumah sebelum pantatnya kena sambit.
Sesampainya di sekolah, Naruto langsung
mencari sosok Sailormoon. Tumben banget tuh anak belum nongol batang idungnya?
pikirnya. Tapi pencariannya tidak bertahan lama, karena dilihatnya Mumun muncul
di gerbang. Tapi... kok ada yang aneh? Kok Mumun jalan berdua sama Shizuka.
Takut hanya sebuah hasil imajinasi yang
menjadi kenyataan, Naruto mengucek kedua matanya. Ketika dibuka kembali
ternyata pemandangan masih tetap sama. Bukan hal aneh sih sebenarnya kalau ada
orang yang berjalan berdampingan dengan Shizuka. Tapi setahu Naruto, Mumun itu
anti sama Shizuka. Ia tahu, Mumun sudah melarangnya sejak awal ketika ia
mengumumkan bahwa Shizuka telah resmi menjadi gebetannya.
“Kenapa kamu nggak setuju?” tanya Naruto
ketika itu. Ia sempat kesal juga karena sikap Mumun yang mendadak menjadi
sedingin es batu. Butuh waktu lumayan lama untuk mengembalikan sikap hangat
Mumun terhadap dirinya.
“Aku udah bilang sama kamu ribuan kali...”
“W-w-wait...
ribuan? Hiperbolaaa...”
“Hiperbola aja kamu ngeyel, apalagi kalo
yang biasa-biasa aja.”
“Eh, emang ada apa sih?” tanya Naruto.
Tapi hanya sampai di situ. Rasa penasaran
yang menderanya terpaksanya ditahan karena kalau ia memaksa si Mumun
ngejelasin, bakalan percuma. Dan akhirnya cuma ribut seperti biasa.
Ketika Sailormoon dan Shizuka mendekat,
muka Naruto langsung merah. Akibatnya ia menjadi salah tingkah. Tengok kiri,
tengok kanan tak karuan, ketika dilihatnya sekilas Shizuka memandangnya tepat
di kedua bola mata Naruto. Aduuuh, kenapa grogiku datang di waktu yang nggak
tepat banget sih, gumamnya dalam hati.
“Eh, Rut, kalo pake blush on jangan seluruh muka dong?” celetuk Mumun.
“Iya tuh, Naruto kenapa sih kok merah gitu
mukanya?” tanya Shizuka.
Naruto nggak sanggup menanggapi kata-kata
mereka berdua, entahlah. Bukankah ini kesempatan untuk memberikan jam beker
yang baru saja tadi pagi diciumnya. Dan bukankah tadi pagi ia sudah berlatih
untuk merayu Shizuka. Tapi kenapa kali ini ia malah merasa lidahnya terbuat
dari triplek dan mukanya mendadak meleleh?
Tanpa pikir panjang lagi, Naruto menarik
tangan Mumun dan membawanya ke toilet cowok. Tidak sempat lagi memikirkan
Shizuka yang memandang mereka berdua dengan tatapan bingung. Shizuka hanya
menaikkan bahu sekilas dan berlalu menuju kelas.
Di toilet.
“Huwaaaa... “ Terdengar jeritan ketika
pintu sebuah bilik toilet terbuka.
Sailormoon dan Naruto sama-sama kaget
juga. Mereka menoleh bersamaan dan melihat Suneo sedang memegangi resleting
celananya. Mumun kontan terbelalak dengan pemandangan itu dan baru tersadar
kalau ia sedang berada di sarang penyamun. Mumun terlalu sibuk ber-aduh-aduh
ketika tangannya dicengkeram erat sekali oleh Naruto, sampai tidak sadar bahwa
ia diseret masuk ke dalam toilet cowok.
“Ih, jijay surajay deh, kamu ngapain bawa
aku ke neraka ini?” jerit Mumun. Ia pura-pura bergidik jijik sambil melihat
sekeliling dan sesekali melirik Suneo yang masih betah megangin resletingnya
dan berdiri kaku di depan pintu bilik.
“Heh. Ngapain sih dipegangin?” celetuk
Naruto. “Mumun nggak doyan sama kamu! Keluar sana!” hardiknya.
“Ta... ta... tapi... ngapain Mumun ke...
ke sini?” sahutnya terbata-bata. Mungkin efek shock-nya belum hilang.
“Ya mau pipis lah. Ya, kan, Mun... eh...
Mun, Mumun... kok malah ngibrit sih. Dasar semprul!” Naruto menyusulnya dan
dengan sigap menangkap Mumun kembali.
“Aku nggak mau. Lepasin nggak!?” Mumun
mencoba memberontak.
“Ya udah, ya udah, santai,” Naruto
melepaskan tangannya. “Aku cuma mau nanya aja kok.”
“Kalo cuma mau nanya, ngapain bawa aku ke
tempat jenes itu?”
“Aku juga nggak sadar. Yang ada
dipikiranku cuma tempat itulah yang paling strategis di seluruh sekolah ini!”
jelas Naruto panjang lebar.
“Ya udah, nggak penting! Mau nanya apa?”
“Kamu kok bisa sama Shizuka?”
“Ada yang salah?”
“Ya nggak. Bukannya selama ini kamu nggak
suka sama Shizuka?”
“Aku suka kok sama dia. Tapi aku bakalan
nggak suka kalau kamu suka sama Shizuka.!” jelasnya. Mumun memalingkan mukanya.
“Apalagi sampai jadian,” imbuhnya pelan.
“Tapi kenapa? Shizuka, kan, baik. Punya
lesung pipit, lagi. Kamu nggak punya lesung pipit, kan?” ujar Naruto. Nggak
nyambung sama sekali. Tapi ia nggak sadar bahwa ucapannya membuat Mumun
memajukan bibirnya 3 senti.
“Tuh, kan, belum jadian aja udah ngledekin
aku,” gumam Mumun pelan. tapi sepelan apapun Naruto tetap mendengarnya.
“O... oo... kamu cemburu ternyata. Kamu
suka sama aku yaaaa, hahaha...?” Naruto menepuk bahu Mumun. “Cemburu?” tuduh
Naruto sekali lagi.
Sailormoon tidak menanggapi tuduhan Naruto
kepadanya. Dalam hati ia membenarkan karena itu memang kenyataan. Tapi ia juga
menyadari bahwa sikapnya itu terlalu kekanak-kanakkan. Ia sudah SMA, bukan lagi
anak SMP, SD, apalagi TK. Tapi walau bagaimana pun ia mengusir sikap negatifnya
itu, tetap saja ia merasa tidak rela. Ia takut kalau Naruto menjadi sosok yang
berbeda kalau sudah jadian sama Shizuka. Ah... itu sih kalau Shizuka mau sama
Naruto. Tapi ia mendadak teringat dengan percakapannya dengan Shizuka. Mumun
seperti melihat ada letupan cinta dan harapan di mata Shizuka ketika ia
menanyakan hubungan ia dan Naruto. Tapi bagaimana mungkin? Selama ini ia tidak
melihat Shizuka bersikap berbeda di depan Naruto. Selama ini ia tak pernah
melihat Shizuka menaruh perhatian lebih ke Naruto. Itu disebabkan karena memang
Naruto tidak pernah terang-terangan memperlihatkan rasa sukanya. Naruto lebih
suka memperhatikan Shizuka dari jauh. Ah, kalau ingat perhatian Naruto terhadap
Shizuka, mendadak membuatnya merasa jengah, takut, dan rasanya ingin menangis.
Intinya Mumun takut kehilangan sikap hangat Naruto. Makanya selama ini ia
berusaha membuat Naruto melupakan perasaannya terhadap Shizuka. Tapi ia tidak
bisa berbuat banyak. Toh, ia masih saja mau ketika dipaksa untuk mendengarkan curhatan-curhatan
Naruto tentang Shizuka dan mau mengantarnya membeli kado buat Shizuka.
“Mun... kamu nggak pa-pa, kan?” Mumun
terlonjak ketika sebuah tepukan kecil mengenai pipinya.
“Eh, nggak kok!” Mumun menghela napas
untuk menetralkan hatinya yang campur aduk.
“Terus kenapa, kok kamu jadi kayak
patung?”
Mumun menghela napas sekali lagi. Kayaknya
ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan semuanya. Karena ia merasa sudah tidak
sanggup lagi menahan perasaan ini. Terlalu berat.
“Rut, kamu tahu nggak kenapa aku selalu
bersikap dingin kalau menyangkut Shizuka?” Ada getaran di dalam suaranya. “Kamu
tahu nggak?”
Naruto menggeleng.
“Itu karena aku takut kehilangan sikap
hangatmu kepadaku!” Aaah... akhirnya keluar juga ‘ganjalan’ yang selama ini
membuat rusuh pikirannya.
Mata Naruto melebar mendengar kata-kata
Mumun. Oh, ternyata itu yang membuat Mumun selama ini terkesan menghalangi rasa
suka Naruto. Tapi kenapa Mumun bisa berpikiran seperti itu?
“Mun, kamu nggak perlu takut,” hibur
Naruto. “Persahabatan kita itu kekal abadi, bahkan Shizuka pun tidak akan
pernah bisa merubah sikapku padamu!” Naruto meraih tangan Mumun dan menuntunnya
duduk di bawah pohon halaman sekolah.
“Tapi, kemarin-kemarin aja kamu udah kayak
mau lupa gitu sama aku.” Mumun masih cemberut.
“Aduuuh, dasar bayi. Percaya deh, aku tuh
nggak bakal berubah!”
Mumun tercenung memikirkan kata-kata
Naruto. Apakah ia sudah bersikap kolot, egois, dan mau menang sendiri? Bukankan
kalau ia bersikap seperti ini terus malah cenderung rawan membuat Naruto bosan.
Aduuuh... Mumun menggeleng-gelengkan kepalanya seolah mengusir pikiran
kolotnya. Pengecut.
“Janji!” ujar Mumun kemudian.
“Aku janji. Persahabatan kita itu bagiku
seperti makan dan minum.”
“Kok makan dan minum?” tanya Mumun, ia
mengangkat alisnya tinggi-tinggi.
“Karena makan dan minum itu penting. Aku
nggak bakal bisa hidup sehat tanpa dua hal itu. Itu sama artinya dengan aku
nggak bakal bisa hidup sempurna tanpa sahabat sebaik kamu, Sailormoon.”
“Ya udah, berarti ntar buruan deh kodoknya
dikasihin ke Shizuka!”
Akhirnya kedua sahabat itupun saling pukul
bahu seperti biasa. Tertawa bersama di bawah pohon. Tanpa diketahui keduanya,
Shizuka melihat kejadian itu dan tersenyum simpul. Apakah ia mempunyai
kesempatan untuk menyentuh hati Naruto? Tapi jawaban Mumun tadi pagi cukup
membuatnya tenang ketika ia menanyakan perihal hubungan mereka berdua. Bahwa
Mumun dan Naruto hanyalah sahabat.
“Eh, Shizuka. Ngelamun aja!” Shizuka
terlonjak kaget dari tempatnya berdiri.
“Gimana jawaban kemarin?” Tanya Nobita.
Kemarin ia memang menyatakan perasaannya kepada Shizuka, tapi Shizuka belum
menjawab.
Shizuka menggeleng pelan. “Nggak, Nob,
makasih. Maaf, ya! Cuma ada satu orang yang bisa membuka hatiku!” jawabnya
pelan.
“Siapa?”
“Yang jelas bukan kamu!” jawab Shizuka.
Matanya terpaku ke satu arah. NARUTO.
Jangan sampai hubungan persahabatan itu
tergores oleh apapun. Karena persahabatan itu adalah hubungan yang paling
berharga ketiga setelah persahabatan dengan Allah dan keluarga. Dan lebih
berharga dari hubungan pacaran.
Postingan ini diikutsertakan dalam My First Giveaway : P-A-R-O-D-I ANIME oleh Ca Ya
71 comments
ihhh gantengan Naruto kemanamana lagian drpd Nobita *eh* :p
wah ceritanya campur aduk, pantesan. buat lomba ya. sukses dah ya...
jiahaha kayak situasi yang pernah gw alamin dulu #eh.. terkadang seorang sahabat memang terlalu takut sahabatnya itu berubah karena menyukai seseorang..
pukpuk nobita yang ngga di terima...
eh betewe setau gw naruto itu ngga pernah ontime deh wury, cieee sizukanya juga udah ada feel tuh jadi tancap terus rut...
aku sukaaaaa.. critanya ringan tp mengena.. :)
eh tp dr persahabatan bs jd pacaran loh.. hehe
sukses buat kontesnya ya
sailormoon di panggilnya mumun....hehehe...jadi kayak orang sunda donk wur...:P
moga si mumun wury menang yah dikontes ini :) amin..
Aih aih...jadi teringat kisah lama deh wury! Ahahahaha....
I wish u luck for the giveaway, darling!
saya cuma kehilangan bayangan saja, saat sinchan, naruto, sama sailormoon ndadi siji begitu. nggak popeye sekalian biar seru?
wew, lho kemana doraemonnya ya, kok gak ikutan mentas di poat nya, hahahaha :P
sukses ya GA nya :D
tepat sekali,, persahabatan lebih berharga dari pada pacaran,,hahahhahaha
betul itu, friendship is the best
judule naruto ma sailormoon kaget2an terus.. haha
kalo wury mah,, nggak diragukan lagi,., kalo masalah biikin cerita bneginian mahh kecil banget..
kalo aku??
*sambil nunjuk muka begoku.. hahaha
Hmmm, sdikit ngritik boleh kan Wur? Ikutan GA parade anime-nya Ca ya, kan? Sbenernya bisa ngambil karakter aslinya lho, wur! Gak cuma nyomot nama tokohnya aja... Misal, naruto dg ilmu seribu bayangannya, dia nyelonong gak bayar kado. Gara2 kasir bingung nemuin mana naruto yg asli, padahal yg sliweran di toko cuma bayangannya aja... Yang asli, dah kabur!
Jadi setting dan karakternya tetep mirip ama yang asli, tapi dg jalan cerita rekaan kita. Mungkin itu saran jelek gue, wur! Moga elo berkenan, maap kalo gak ngenakin! :-*
Semoga menang ya....
Ceritanya lucu.. tapi mungkin biar lebih menarik bisa ditambahkan beberapa gambar agar lebih semangat mbacanya :)
pada kumpul semua ya tokoh kartun japan di sini..luarbiasa ..semoga GA-nya sukses ya :)
Wah.. pantesan naruto cs pada ngumpul disini ternyata lagi ikutan GA heheheee..!
Hm.. jadi kangen ame kribo bahlul (amel) sekarang die udeh punye pacar, jadi lupa dah ma gue, (jiaaahh.. ngape jadi curhat) hahhaa
Sailormoon dipanggil Mumun, bissseee aje..:D sukses ye GA nye mba Wury ^^
waah, smua tokoh ngumpul
sukses bwt gA-ny yaa
:D
aduh...... Terperangkap cerita .......... Hingga tak terasa terjatuh hahaha
wkwkwk.. kreatif kreatif.. sukses dah Give away nya. :)
sukses buat GAnya ya, kreatif. tapi tak tunggu2 kok doraemon nggak nongol2 ya padahal dah heboh tuh digambarnya ^^
waaaaahhh hahahha kebayang klo naruto jadian ama mumun..ntar tuxedo bertopengnya cemburu tuh :D
puk puk nobi ditolak :))
thx yaaa udah ikutaaannn..resmi jd peserta :D
waaaa so sweetnyaaaaa. semoga menang yaaa :D
perdana ni kesini nice story... :)
main balik ya blogku :)
trus si doraemonnnya ga diceritaain dengan baling baling bambunya he he
haha .. lucu jg walau bacanya agak ngantuk sedikit.. hihih,, sip lah kreatif ,,, ^_^
lg ikut lomba apa gimana nih ? ko baca komentrnya ada yang bilang semoga menang ...
ya udah aku juga ngikut .. semoga Menang ,, hihih :D
stelah baca yng bisa aq katakan... KREATIF..!!!!
sukses yah dengan GAnya... :)
BTW, mampir di blog aq jg yh gan n baca artikelnya jg.... mo jalin silahturahmi sesama blogger... klo memang memungkinkan follow each other jg... :)
dtnggu... ^^
http://chumhienkslife.blogspot.com/2012/05/aku-yang-dulu-sekarang-nanti.html
salam gan ...
menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
ooo kirain mumun beneran suka sama naruto, ih ga banget deh cakepan juga pangeran bertopeng :P
naah kalo sama nobita baru deh kerenan naruto hihi
sukses GA nya ya wury
salam gan ...
menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
hihi ngumpul, naruto jgn ampe ama mumun yah
wah infonya bagus sob..
sangat bermanfaat & lengkap lagi..
makasih ya :)
salam kenal :)
#Happy BLoging :D
ehm, kayanya sedang sibuk ya mba. sampe ga update lagi, ehm. saya bantu doa ya, semoga urusannya cepet selesai.
Artikel yang sangat baguss, berbobot dan signifikan nih,,, salam kenal aja, semoga artikelnya bermanfaat,,,aminnn,,,
naruto lebih keren kayanya :)
@Tiesa Tapi kalo lucu, lucuan Nobita lhoh, Tis :D
@cerita anak kost Iya nih, udah mirip sama gado-gado :D
@Uzay ^,^ Ya kan dicerita si naruto itu on time, Zay. Tapi liat deh ituh on time yang nggak bener hahaha
@covalimawati Bisa sih, tapi biasanya jadi nggak awet gitu pacarannya. Pernah ngalamin nih pasti hahaha
@Ely Meyer Makasih, Mbak :)
@Mami Zidane Iya nih, Mi. Tapi bukan Sunda tapi Jogja hehe
@Aii Sayangnya nggak menang, Ai. Tapi lumayan tuh dapet undian hadiah spesial hehehe
@Mayya Jadi Mbak Mayya pernah gitu juga yah? Hihihi.
@zachflazz Kan ini ceritanya nggak di laut, Mas. Jadi popeyenya nggak kepake huehehe
@Stupid monkey Lha ini doraemonnya sibuk komen :D
@Naturalzine Syukur deh ada yang setuju hehehe
@maia Iya, persahabatan itu yang terbaik dah pokoknya :)
@cah_kesesi_ayutea Hahaha, semua pasti bisa kalo cuma bikin cerita. Tapi nggak lulus nih ceritanya :D
@eksak penginnya juga gitu, Eks. Tapi aku nggak tahu ilmu-ilmu yang mereka punya itu apa. Jaadinya aku cuma bikin cerita yang datar begitu. Kurang seru ya :D
Makasih lho sarannya :)
@Hanan Muhardiansyah ini bikin ceritanya mendadak, jadi nggak sempet browsing gambar-gambar. Tapi iya yah, kalo ada gambarnya bagus tuh :D
@BlogS of Hariyanto Sip dah. makasih ya :)
@Bung Penho Iya nih. Coba aku masukin kamu juga, pasti tambah rame :D
@Si Belo Si kribo bahlul siapa tuh, Nay? Hayooo... curcol nih :D
@octarezka Sip dah. Makasih ya :D
@mas ihsan blog Salah sendiri nggak pegangan, jatuh deh :)
@Ahmad Zuhdi Terima kasih :)
@Anggi Doraemonnya lagi kencan nggak mau diajak maen film deh :D
@Ca Ya kalo aku tambahin tuxedo bertopeng pasti seru ya, Ca Ya. Eh makasih ya hadiah spesialnya :D
@Pungky Terima kasih :)
@diana bochiel MAkasih :)
Meluncur sekarang
@Ndear Harusnya begitu ya. Tapi lagi cekak ni imajinasinya :D
@amethe Bershandar Iya, tapi sayang nggak menang :D
@Chumhienk™ Sip. Meluncur sekarang juga :D
@Outbound di Malang terima kasih
@NF Tapi kan Nobita lucu Mbak :)
Mbak Nurul, kamu menang ya? Selamat ya :)
@Teguh Budi naruto tetep sama Shizuka kok. Tenang :)
@Informasi Dunia Samaran Bukan info kale, ini cerita :)
@cerita anak kost kalo sekarang emang nggak sibuk, tapi males, mas :)
Terima kasih :D
@obat tradisional penyakit selulit Terima kasih :)
@Lidya - Mama Cal-Vin jelas, mam :D
Posting Komentar