Mungkin aku ragu, tapi aku (berusaha) percaya
Sebuah curahan hati yang tengah aku rasakan dulu. Adakah yang bertanya kenapa?. Aku tidak benar-benar bisa menjelaskan keadaan sebenarnya, namun aku akan berusaha menulis apa yang aku alami dan rasakan.
Dulu, mungkin pertemuan kita bisa dikatakan tidak sengaja dan aku tidak menyangka dari pertemuan tak sengaja itu, aku + kamu menjadi seperti ini, dekat. Definisi dekat di sini, aku tidak terlalu memahami arti yang sebenarnya. Kita - aku + kamu -, dekat namun jauh.
Memang, sudah semenjak seperti yang dikatakan 'rules' di atas ini, aku resmi menjadi patjar kamu. Aku sayang, tapi bagaimana dengan kamu? Ataukah memang hanya perasaanku saja? Tapi wanita mana yang tidak sakit jika patjarnya berkata, "Kadang aku masih kepikiran dia!". Aku memang tersenyum, tapi tidak dengan hatiku. Menangis? Tidak juga, hanya sedikit miris dan menerima. Bukankah itu yang namanya 'cinta'? Aku hanya bisa angkat bahu saja kalau mendengar kalimat itu.
Tapi itu dulu. Bagaimana dengan sekarang?
Perasaan ragu yang aku rasakan ternyata lambat laun mengabur. Bahkan aku sendiri tidak yakin pernah ragu dengan perasaan dia. Entah sejak kapan, aku sendiri tidak ingat perasaan ragu itu hilang seketika. Dan ternyata untuk memahami seseorang, butuh waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, walaupun seseorang itu adalah patjar kita sendiri. Mengapa aku bisa mengambil kesimpulan seperti itu? Yah, karena aku mengalami sendiri hal itu.
Heemm... kamu, ya, kamu, gimana kabarmu? Sudah hampir 5 minggu kita tidak jumpa. Tapi aku yakin kamu baik-baik saja. Dan istilah Dekat Namun Jauh itu sudah tidak berlaku lagi sekarang. Lagu lama Jauh Namun Dekat di Hati mungkin tepat menggambarkan keadaan kita sekarang.
With love,For those who always believe in me, thank you...
Wury
2 comments
hmmm,,, curhat,,, :)
Heeemmm... ya kan diary huehueheu... follow me
Posting Komentar