http://www.ministrywatch.com/App_Themes/Gifs/star.gif

Pages

Subscribe Twitter Facebook

Selasa, 29 November 2011

KarnaHidupSangatBerharga

Aku selalu mengawali menulis sesuatu tanpa dasar yang jelas. Sebagai contoh, yang ringan aja, aku nggak pernah punya ide yang cukup jelas kalo mau ngebanyol di blog. Jadi intinya aku adalah blogger payah, payah banget. Mau menulis apa yang aku lakukan sehari-hari kok rasanya gimanaaa gitu. Tapi sebenarnya nggak ada salahnya juga sih aku nulis apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hariku kemarin. Itu juga kenapa aku bikin judul di atas "KarnaHidupSangatBerharga". Oke deh tanpa kebanyakan cingcong, let's start...

 Aku bukan seseorang yang penting, tapi entah kenapa aku selalu merasa sibuk. Walaupun sekeras apapun aku mikir apa yang bikin aku merasa nggak pernah punya waktu buat tidur, tetep aja nggak ada pekerjaan yang menurutku benar-benar berguna. Kegiatan yang aku lakukan sehari-hari nggak jauh2 dari yang namanya makan, baca novel, nonton film, dan hal2 nggak penting lainnya. Buat yang pernah baca blogku, yaaahh... walaupun hanya sekilas, aku nggak akan cerita lagi dan lagi aku berkerja dimana.

Dimulai dari satu hari, tepatnya tanggal 24 November 2011 kemarin, aku mulai bisa dan bener2 merasakan apa yang dinamakan capek. Aku nggak sibuk tapi aku capek (nah, bisa ngebayangin nggak? Nggak sibuk tapi capek). Di kantorku ada satu acara yang rencananya memakan waktu sampai 3 hari lamanya dan disini aku menjadi salah satu panitia yang menurutku nggak penting2 amat. Untuk lebih rincinya, mari kita bahas banyolan ini per hari aja biar nggak ribet bin riweuh : 
Kamis, 24 November 2011
Seperti biasa, aku bangun pagi kira2 jam 05.30 WIB. Berangkat kerja di daerah concat yang menurutku daerah yang jaaaaauh dari kampungku. Secara, kampungku berada di kutub selatan hampir menyentuh pantai. Seperti rencana sebelumnya, hari ini sudah ada agenda yang terancang. Setengah hari di kantor nganggur karna memang nggak ada kerjaan satupun dan satengah hari kita -aku dan temen2 kantor- berencana melakukan gladi resik di Kepatihan yang berlokasi di Malioboro. Kita bersama2 menuju tempat tujuan di tengah2 cuaca yang panasnya Masya Allah. Entah ini musim hujannya niat apa nggak, tapi yang jelas beberapa hari ini memang nggak ada hujan yang mengguyur kota Jogja tercinta ini. Tapi udahlah, ngapain bahas hujan, karna hujan adalah bukan topik yang akan kita bahas. 
Singkat cerita, kita semua sampailah di Kepatihan yang ternyata masih sepi karna nggak ada rekan2 lain yang rencananya ikut andil dalam acara gladi resik ini. Perlu diketahui, dalam kepalaku yang berotak Subhanallah ini, gladi resik adalah suatu acara latihan atau pemantapan acara inti yang akan diselenggarakan sebelum hari H. Tapi entah kenapa, setelah semua orang berdatangan, kita semua hanya membentuk kelompok ini, kelompok itu, pasukan ini pasukan itu, ngobrol segala hal. Apa ini yang dinamakan gladi resik? batinku. Tapi whatever lah, apa maksud sebenernya, nggak penting juga kok. 

Sekitar jam 14.00 WIB, aku memutuskan untuk numpang shalat dzuhur di masjid Kepatihan. Setelah wudhu di tempat yang dikhususkan untuk wanita, aku mengambil mukena yang ternyata sudah tersedia. Tapi setelah aku siap memakainya, hidungku yang nggak mancung2 amat ini dihadapkan dengan bau yang berpotensi merontokkan bulu hidung dalam hitungan detik. Dan bau itu berasal dari mukena yang siap aku pakai. Haduh2, ini mukena udah berapa ratus tahun ya nggak bau sabun cuci. Tapi karna aku berada dalam situasi yang mendesak, ya sudah aku pake aja tuh mukena dan terpaksa menjalankan kewajiban shalat dzuhur tanpa konsentrasi penuh. Setiap kali sujud, yang ada hanya bau bikin air mata ini keluar. Hiks.... ibuuuuuk... bauuu!!!

Singkat cerita (lagi), jam menunjukkan pukul tiga lebih dan kita semua memutuskan untuk makan, karena siang emang belum sempet makan. Walhasil, perutku yang konon seksi ini, harus dengan terpaksa menahan lapar yang Masya Allah.
Kita sepakat untuk makan di WS Tamsis dan aku langsung memesan Blackpepper dan jus tomat.


Jumat, 25 November 2011
Acara inti memang akan diselenggarakan di Hotel Ambarrukmo. Jadi pagi2 sekitar pukul 09.00 WIB, aku sudah berada di Hotel Ambarrukmo untuk melakukan registrasi dan membantu peserta acara untuk melakukan registrasi/check in kamar. Kenapa harus nginep? Iya, karna kebanyakan peserta berasal dari luar Jogja bahkan luar Jawa. Jadi nggak mungkin kan acara yang bakal terselenggara 3 hari itu ditempuh dengan cara nglaju dari daerah masing2. Gila aja!! Dari pagi aku dan teman2 mulai merasa sibuk dan aku mulai lapar setelah hari ternyata udah merambat menjadi siang hari. Hah? Kok cepet banget? 

Aku dan satu temanku berencana makan di warung siomay dan pempek yang berada di seberang jalan Solo. Selesai makan, hari ternyata udah sore dan registrasi semua peserta belum selesai juga, tapi karna banyak teman jadi bisa gantian. Aku mendapat jatah kamar nomor 746 yang berada di lantai 7. Setelah sampai, aku bisa mandi sepuasnya.

Malam harinya, acara pembukaan acara berlokasi di Kepatihan yang jaraknya lumayan jauh dari kita menginap. Acara pembukaan ini rencananya akan dihadiri oleh Sri Sultan HB, tapi entah kenapa beliau nggak bisa hadir dan jujur aku merasa sedikit kecewa. Acara selesai sekitar pukul 11.30 malam, akan tetapi karna mendapat sedikit tugas mengetik, aku dan satu temanku kembali ke hotel sebelum jam 11.30. Aku pikir, aku bisa langsung istirahat, tapi ternyata kenyataan berkata lain. Ada aja kegiatan yang kita lakukan dan akhirnya aku bisa bobok sekitar jam setengah 3 pagi. 


Sabtu, 26 November 2011
Aku harus bangun pagi2 dan mulai mandi. Acara inti akan diselenggarakan di hotel ini  lantai 2 sekitar jam 8 pagi.
Setelah sarapan yang bergizi tinggi (menurutku), kita semua mulai disibukkan dengan tugas2 panitia.
Singkat cerita, acara selesai sore hari. Untuk penutupan acara, tempatnya beda lagi yakni di Bale Raos Kraton. Haduh2, lagi2 jarak yang kita tempuh harus lumayan jauh. Kita melewati alun2 yang ramai, jalanan padat merayap karna memang bertepatan dengan tanggal 1 sura.

Lagi dan lagi singkat cerita, acara selesai sekitar jam 12 malam. Capeeeekkk... kakiku udah lecet2 karna aku harus memakai sepatu berhak dan jujur nih aku nggak biasa pake sepatu kayak gitu. Walhasil, aku berjalan2 dengan terpincang2 dan terseok-seok. Tapi alhamdulillah, aku masih diberi kekuatan untuk menjalani hidup ini... halah!

Minggu, 27 November 2011
 Sebenarnya acara udah bener2 selese dan jatah check out emang hari ini sekitar jam 2 siang. Tapi kita semua harus membantu beres2 berkas yang kemarin dipake. 
Sekitar pukul 1 siang, aku mulai memberesi baju2ku dan mulai beranjak keluar dari hotel bareng temen2. 

 Paragraf2 di atas adalah sebuah curhatan seseorang yang menderita penyakit capek minta ampun dan jari kelingking kaki yang lecet2 karena sepatu murahan yang dia pake. 
Jadi, itulah sekelumit cerita yang aku alami selama beberapa hari ini. Kita harus mensyukuri apa yang kita kerjakan, karna kita masih diberi kesempatan untuk bersosialisasi, bernapas, melakukan kegiatan apapun. Bersyukur yang tak terhingga kepada Allah karena kita diberi umur panjang dan melakukan hal2 lain yang lebih positif. Amin... terima kasih ya Allah. 

Salam 
Wury ^_^

4 comments

28 Februari 2012 pukul 09.42

kalo baca diary sseorang, kdang ketawa sendiri, kdang terharu, kdang iba, kdang pngen kenal lebih jauh lagi..


hhhhhhhhhmmmm
nice post, bagus nih celotehannya, cocok jadi penulis kamu.. :)

28 Februari 2012 pukul 12.50

@San San Waaah... makasih ya :)
Cocok jadi penulis?? Amiiin... amin amin amin

28 Februari 2012 pukul 13.27

aminn.. semoga sukses.. :)
oia..
follback nih#43 nih..
thanks yah udah follow SS

29 Februari 2012 pukul 11.28

@San San Terima kasih udah follback, San_San :)

Posting Komentar

 
Powered by Blogger