http://www.ministrywatch.com/App_Themes/Gifs/star.gif

Pages

Subscribe Twitter Facebook

Kamis, 10 November 2011

VarJo

Setelah membaca judul di atas, apa yang ada dipikiran kalian semua? Seorang mas-mas yang bernama Parjo atau bapak-bapak penjual cilok yanng bernama Parjo atau mungkin malah sepiring nasi dengan lauk tahu tempe?

 Oke, sebelum kalian membayangkan yang tidak2, saya akan mengungkap apa yang ada dibalik judul di atas tersebut, mari kita lihat apa yang akan lewat sebentar lagi...

(ceritanya iklan)
Ini pensil

Ini Permen Mint
Daripada gigit pensil, mending gigit jempol aja

(tebak iklan apa?)
Itulah sekelumit iklan yang bermutu rendah, jadi abaikan saja kalau kalian merasa jijay dengan iklan tersebut.

Kembali lagi ke VarJo! Hey Par... parjo, sini dong!

VarJo itu adalah kependekan dari Vario Ijo. Siapa dia? atau lebih tepatnya apakah dia? Seekor sapikah atau seekor manusia? Yang jelas adalah BUKAN.
Saya adalah seorang wanita *insyaAllah* yang suka keluyuran untuk bekerja. Maksud keluyuran untuk bekerja di sini adalah, ya keluyuran ya bekerja. Saya bekerja di luar rumah, jauh dari rumah, jaraknya sekitar berapa lapis... ratusan... bukan 30 km kok. Jadi jarak tempuh yang lumayan jauh itu nggak mungkin saya tempuh dengan cara ngesot, ngonthel atau mbrangkang. Jadi, keluarga saya memutuskan untuk membelikan saya sebuah kendaraan. Awalnya saya kepingin di beliin kereta api, tapi nggak punya rel pribadi, kuda? males cari rumputnya, akhirnya keluarga memutuskan untuk membelikan saya sebuah sepeda motor, pilihannya terserah saya. 

Hal itu terjadi ketika saya masih bekerja sebagai staff TU di sebuah sekolah swasta, sekitar 3 tahun yang lalu. Sebenernya saya udah ada motor yaitu Supra Fit tahun 2005 tapi motor itu dipake sama bapak, jadi saya memutuskan kalau saya pengin dibeliin Vario, produk dari Honda, bodinya gendut tapi keren. Naikannya enak soalnya saya pernah make punya temen saya. 

Tanggal 21 November 2008, saya pulang kerja dan ternyata saya dikagetkan dengan seonggok motor Vario keluaran 2007, iya, keluargaku mampunya beli yang second. Tapi menurutku second atau baru itu nggak penting. Sebenernya tanggal itu hari ultahnya ibuku, bapak jahat ya, ultahnya ibuk tapi kok aku yang dikado huehue... 

Jadi itulah sekelumit cerita saya, VarJo menemani saya selama tiga tahun ini. Suka duka udah kita lalui bersama....

Udah ah...

2 comments

Anonim
14 November 2011 pukul 13.32

ganti wae pedhet ijo wae...playune banter

14 November 2011 pukul 13.48

Nek anonim ijo, lebih banterkah? :)

Posting Komentar

 
Powered by Blogger