Beberapa malam
ini aku bermimpi tentang Jogja. Jogja yang indah, menurutku. Aku bertanya-tanya
apakah aku saking rindunya dengan Jogja sampai terbawa mimpi. Mungkin. Tak
terasa aku telah kurang lebih hampir 6 bulan tak menghirup udara Jogja. Rindu ini meletup-letup dalam dada. Terasa
sekali.
Hey... aku udah bilang belum kalau sekarang aku hidup dan berbagi oksigen dengan orang-orang asing di Karawang? Sepertinya belum sih. Tapi intinya aku sudah berada di Karawang, dengan pekerjaan baru, teman baru, suasana baru dan pacar baru. Hahaha... ups, mungkin untuk yang terakhir itu aku bohong deh. Dengan semua hal yang menurutku baru itu, aku berusaha beradaptasi dengan sebaik-baiknya. Di kota orang, aku mendapatkan pesan banyak sekali dari keluarga besarku. Terutama Bapak dan Ibu tercinta. Aku kangen sama kalian. Kangeeeeen banget, sampai rasa-rasanya aku ingin berlari ke Jogja detik ini juga. Aku selalu ingat harus bisa menjaga diri karena tak seorang pun ada saudara di Karawang. Jangan takut dan jangan bertindak gegabah. Semua harus diperhitungkan, mulai dari sikap sampai dengan uang. Jangan mudah percaya dengan orang asing, seolah kita harus membangun tembok imajiner di antara kita dengan orang yang baru saja kita kenal.
Di tempat
kerjapun aku begitu, tapi alhamdulillah banyak rekan kerja sama-sama dari Jawa.
Jadi aku tak merasa terlalu asing berada di tengah-tengah mereka. Aku merasa
nyaman. Aku bekerja sebagai tenaga administrasi ACC di sebuah pabrik garment.
Alhamdulillah. Itulah kisah perjalanan hidupku, Temans.
Dan di balik
kisahku itu sebenarnya ada kisah lain yang menurutku sangat menyedihkan. Dan kisah
menyedihkan itulah yang sebenarnya menjadi awal kisah perjalanan hidupku
tersebut *kalimat njelimet*.
Aku akui,
keputusanku pergi dari Jogja adalah keputusan sesaat. Keputusan yang diambil
oleh seorang perempuan yang merasa sedang tertusuk hatinya hingga membiru pilu.
Dan kalian bisa menebak, perempuan bodoh itu aku. Sial. Aku sebenarnya merasa
malu menulis ini, tapi aku harus bercerita, berharap duri yang menusuk hatiku
terlepas dan hatiku kembali terbang ke awang-awang.
Aku nyeri hati
ketika pacarku menghilang tanpa kabar beberapa minggu dan kembali untuk
meninggalkanku. Aku kaget, setengah hatiku berontak tapi aku masih bisa
mengendalikan diri. Aku tak mau marah-marah. Itu bukan gayaku. Aku hanya jawab “YA”
dan menangis sendiri di kamar. Beberapa hari kemudian, aku berkeliling kota
Jogja dan mulai merasa Jogja penuh dengan kenangan menyebalkan. Sayang sekali,
Jogja yang nyaman menjadi tak nyaman dalam waktu singkat. Aku sebal, aku tak
suka dan memutuskan pergi merantau saja.
Dan semua terjadi
begitu saja. Aku menghubungi temanku yang bekerja di Karawang sebelum aku pergi
ke Karawang... diantar sama Bapak. Oke... aku tahu aku anak Bapak. Jangan
tertawakan aku.
Aku pergi dengan
hati separuh retak karena sakit hati dan separuh lagi retak karena harus resign
dari tempat kerjaku waktu itu. Oke, aku jujur, aku jahat sebenarnya, karena aku
setengah kabur dari tempat kerjaku saat itu. Aku merasa sangat berdosa dan aku
takut aku bakal kecewa. Tapi aku berdoa sepenuh hatiku, berikan kemudahan ya
Allah. Dan aku saaaaaangat yakin bahwa Allah itu sangat mencintaiku karena aku
mendapat pekerjaan tanpa halangan yang berarti. Alhamdulillah. Terima kasih,
Allah.
Eemmm...
sebentar...
Astaga, aku kok
merasa enggak banget ketika berbagi ceritanya ini, ya? Rangkaian kata-kataku
kok seperti robot begitu. Kaku. Atau mungkin ini adalah dampak karena aku sudah
lamaaaaa sekali tak menggunakan otakku untuk bercerita? Huhuhu... sedih, seolah
aku berada dalam kondisi yang benar-benar sangat membingungkan sampai-sampai
aku merasa tersesat sendiri ketika berbagi cerita. Aneh.
Ya sudah deh,
daripada kalian juga ikut-ikutan tersesat, mending cukup sekian kisah tentangku
selama hiatus dari blog. Aku ingin melamun sejenak tentang Jogja. Percaya deh, perasaan sebalku sepertinya sudah menguap kok.
Salam,
Wury
25 comments
wah jd ini to asbabun nuzul wury menghilang,, insha allah you'll find ur way o∩_∩o
Wah alur cerita galaunya keren alias top markotop mbak. Tersusun rapi bagaikan jemari lentik menekan setiap tombol di keyboard yg berakhir dgn sebuah karya yg luar biasa. Terkesima akan rangkaian kata2 yg "ndak seberapa Njlimet" sekaligus memberikan applaus utk artikel ini :) syukron :)
jadi sekarang wury di karawang ya...dinikmati aja wur, dimanapun kita berada nggak masalah selagi kita merasa nyaman menjalani nya.
semoga kisah pilu yang kemarin terjadi sama wury justru menjadikan wury lebih bijak saat melangkah ya. tetap semangat ya wury...:)
ummm ternyata ada yang habis 'tersentil' sama 'penyakit' itu toh, rasa-rasanya zie punya obatnya wur, mau? :D
Ini curhatan berkelas ya bahasanya, dasar penulis haha...
kalo kebawa rindu sih biasanya memang gitu, kebawa sampai ke alam mimpi. Tapi bersyukur dong mimpinya ke jognya, coba kalo ke Malang, kan jadi ketemu aku :P
Owalah... Mbak sekarang di Karawang to...
Ayo mbak ke Jogja :p
deket dong kalau dikarawang sekarang wury. aku dibekasi, ortu di ikampek ada banyak saudara juga di karawang :)
jogja adem mba, sama kaya solo, kalau Jakarta mah sumpek & apek :(
baru enam bulan tinggalkan jogja..tapi sudah rindu untuk rebutan kembali ke jogja...,
jogja memang ngangenin....luarbiasa :-)
Ahhh baru 6 bulan mbak..
AKu LDR uda 2 tahun lebih ga ketemuan loh,,
hahahha,,,
*Malah CUrcol*
LDR itu mudah saja dilakoni. Akoh 2 tahun dan sudah jadi sekarang, semoga kelak bertahan hingga akhir waktu.
Yogya, aku lp kpn ya aku pernah ke Yogya? udh lama juga...
minggu lalu aku ke karawang... walau jauh dari ciputat tapi masih terjangkau kok... asal tahu jalan aja :D
jd jalan-jalan ni ceritanya..
:)
kok gak ada fotonya..?
Jadi inget masa kecil dimana dulu waktu kecil aku pergi ke yogya sama nenek dan tinggal disana agak lama
jogja memang indah ya soobb...
sya jga punya kenangan dgn kota jogja.. :)
ada yg ada ada yg pergi, aku kembali wury nya malah ngilang :(
semangat ahh wuryy kan udh di tempat baru dgn suasana baruu
yuukk kapan2 ketemu, bgr-karawang kan ga jauhjauh amat paling ngga ga sejauh bogor-jogja :D
jogja sangat indah pkonya
jalan - jalan yang seru
jadi pengen main ke jogja
jogja emang kota yang seru
sampai sekarang pacarmu menghilang ? sungguh tindakan yang gegabah ya :)
resiko LDR klo kehilangan kontak susah ya, tapi selainn itu seru banget emang jogja ya,
Kalau ngomongin LDR saya sampai sekarang juga sedang ngalaminnya, haduh sedih banget deh kalau harus dituntut untuk menjalankan LDR.
Posting Komentar