http://www.ministrywatch.com/App_Themes/Gifs/star.gif

Pages

Subscribe Twitter Facebook

Jumat, 17 Februari 2012

Resensi Metropop I Hate Rich Men



Miranda, seorang wanita berumur 35 tahun dan ia single. Tapi ia mempunyai seorang anak laki-laki, Sebastian Nino, yang sudah berumur 17 tahun. Memang ia hamil muda, disebabkan karena ia terpengaruh dengan pergaulan bebas ketika berlibur ke luar negeri. Tapi sungguh malang nasibnya, karena ketika ia sadar bahwa ia hamil, ia justru mengetahui bahwa laki-laki yang menghamilinya sudah mempunyai seorang istri dan seorang anak. Oh... betapa hancur hati sekaligus hidupnya. Tapi ia tidak menuntut pertanggung jawaban dari laki-laki itu, karena yaah... ia malah memikirkan bagaimana reaksi sang istri laki-laki itu. Tidak tahulah, itu tindakan yang baik atau justru sebuah kebodohan, kekonyolan atau tindakan negatif lainnya. Tapi yang jelas Miranda memikirkan keutuhan keluarga mereka. Sungguh aneh dan tidak masuk akal memang.

Miranda seorang wanita berparas sangat cantik. Dengan tubuh yang seksi dan gaya berpakaian yang sangat modis, ia dianggap atau dikenal sebagai kakak perempuan Nino. Di sekolahnya Nino, ia bahkan ditaksir oleh teman Nino sendiri, yah... karena memang wajah Miranda yang seperti 15 tahun lebih muda dari umur yang sebenarnya.

Sampai akhirnya ia diculik oleh seseorang yang belum dikenalnya. Adrian Aditomo. 37 tahun. Tipikal pria kaya yang sangat dibenci oleh Miranda. Adrian sendiri adalah seorang pria yang sangat kaya dan tampan. Miranda bingung kenapa ia diculik, dan ternyata pria itu menculiknya hanya ingin bilang, “ADIK ANDA MEREBUT TUNANGAN SAYA,”. WHAAAT?? Adik? Nino? Miranda bingung bagaimana bisa Nino merebut tunangan pria yang  bisa dibilang sudah berumur, padahal umurnya saja baru 17 tahun.

Akhirnya Adrian menjelaskan yang sebenarnya. Bahwa Nino yang sekarang baru berlibur ke Bali, sedang dekat dengan tunangannya, yang tak lain tak bukan adalah teman sekolah Nino sendiri. Namanya Jessica. Miranda yang tidak suka Nino dituduh yang macam-macam, akhirnya menyetujui rencana yang sudah Adrian rancang, yakni memisahkan Nino dengan Jessica. Oh iya, Miranda diculik dan langsung diboyong ke Bali juga menggunakan pesawat pribadi milik Adrian. Wow... sekali lagi wow... betapa kayanya pria itu.

Mereka berdua berencana untuk mengikuti rombongan sekolah Nino. Kemanapun rombongan itu pergi, mereka berdua selalu mengikuti sekaligus mengawasi Nino dan Jessica yang semakin dekat saja. Dan hal itu benar-benar tidak diinginkan oleh keduanya.

Singkat cerita, setelah beberapa hari menjadi penguntit, Miranda memergoki Nino dan Jessica sedang berciuman di dalam kamar. Dan di situlah semuanya terungkap. Selama ini, teman-teman Nino dan Adrian sendiri selalu menganggap Miranda itu sebagai kakak perempuan Nino. Tapi saat itu, Nino kaget dan langsung menyebut nama “BUNDA”. Semua terperangah. BUNDA??? Dan tentang pengakuan Adrian bahwa Jessica adalah tunangannya, terbongkar sudah. Memang Jessica adalah anak asuhnya. Orang tua Jessica adalah sahabat Adrian, sebelum meninggal mereka memercayakan Jessica kepada Adrian. Dan Adrian merasa bahwa ia mencintai Jessica. Tapi Jessica sendiri kaget ketika ia diaku sebagai tunangannya Adrian. Jessica tidak mau, ia hanya mencintai Nino. Akhirnya mereka sudah saling tahu masalahnya. Miranda adalah Bunda Nino dan Jessica bukanlah tunangannya Adrian.

Dari situ mulai muncul perasaan-perasaan yang dirasakan keduanya. Beberapa hari mereka bersama, apalagi di Bali dengan suasana yang penuh keromantisan, muncul getaran-getaran aneh yang mereka rasakan. Tapi keduanya enggan untuk mengungkapkan disebabkan keraguan yang menguasai mereka. Tapi akhirnya, berkat sahabat Miranda, Nino dan Jessica, mereka dipersatukan. Rencana yang mereka rancang berhasil. Akhirnya Miranda dan Adrian menikah, mempunyai tiga orang anak, yang kesemuanya adalah perempuan.

Itulah ulasan novel I Hate Rich Men. Secara keseluruhan, aku terhibur ketika membaca novel ini. Lucu. Oh iya, aku posting ulasan novel ini ada gara-garanya lho. Ini semua gara-gara temanku Uswah, hehe. Maaf, ya, kalau review-nya kurang jelas. Tapi isi ceritanya kurang lebih seperti itu kok, dan... maaf lama. Hihihi...

Happy reading, temans... 

17 comments

17 Februari 2012 pukul 12.14

Waaah super keren, sumpah.. Seandainya aku punya novelnya, aku bakal wurung alias gak jadi membaca berhalaman-halaman krn sudah diulas habis dan gamblang di postingan ini..

Hehem.. Kalo dibuat serial TV bakal oke banget nih,, setting pulau bali dengan tokoh2 yang tak terduga peran juga ending ceritanya.. Sippp bangett.. Makasih banget yaaah requestku dikabulkan \(^_^)/

17 Februari 2012 pukul 21.36

pengen baca sendiri nopelnya, deh! bhahaha

18 Februari 2012 pukul 00.43

wah pertamax nih. . .. . penasaran jadinya. . . kapan nih mau minjemin bukunya. . .

18 Februari 2012 pukul 00.55

Kunjungan malam sobat
saya setuju kalau jecica sama nino
masak jesica mau nikah sama orang tua
hehehe
nice sobat

18 Februari 2012 pukul 05.14

ttttuuuuuttt. . .

20 Februari 2012 pukul 13.37

follow sukses sobat, follow back ya

21 Februari 2012 pukul 10.10

@Uswah Mudah-mudahan aja ada produser film yang baca dan tertarik untuk memfilmkan eh... difilmkan, eh... apa sih?

Hehe... sama-sama, sobat. Gara-gara bikin review ini, aku kayaknya bakal tertarik bikin review2 novelku yang lain, hehe... insya Allah nanti aku posting di sini

21 Februari 2012 pukul 10.11

@eksak Baca aja, nggak nyesel deh, hehe... suka baca juga ya?

21 Februari 2012 pukul 10.12

@Susu Segar Ttuuuutt juga, hehe
kayak kereta api deh! Maunya kapaaaan? huehuehue

21 Februari 2012 pukul 10.13

@rizki_ris Iya, ya. Apa jadinya kalo jesica sama Adrian. Kayak bapak nikahin anaknya, hihihihi :)

21 Februari 2012 pukul 10.14

@rumputilalangOkeeee... tunggu kedatanganku, sobat! Terima kasih sudah di follow

21 Februari 2012 pukul 14.53

Ini yaa yang namanya novel metropop?? Bedanya sama teenlit apa yaaa.. jadi bingung. Hihi..
Ceritanya simpel, tapi sepertinya menarik :)

21 Februari 2012 pukul 15.26

@Wurywaaah bagus itu kl jd motivasi,, bisa jadi presentator buku hebat ;) ayo2 nulis yg banyak... Share ilmu... Aku siapppp menampung hehee...

22 Februari 2012 pukul 10.35

@armaemenurutku metropop itu sama kayak chicklit : itu tokohnya lebih dewasa. Biasanya usia 25 tahun ke atas. Sudah bekerja atau dalam tahap memasuki jenjang pernikahan. Atau bisa juga sudah menjadi pasangan muda. Cont : tetralogi 4 musim Ilana Tan, termasuk metropop juga, Mae.

Kalau teenlit (Teenage Literature) usia tokohnya dari SMP sampai kuliah semester2 awal. Ceritanya berkisar ttg remaja banget.

Gitu, Mae menurutku, nggak usah bingung, hehe

22 Februari 2012 pukul 10.39

@Uswah Wuidih presentator buku??? Muluk ah, tapi amin, Uswah, hehehe

27 Februari 2012 pukul 21.50

saya dah baca novel ini. bagus lho. btw, makasih ya dah ke blogku.

28 Februari 2012 pukul 09.13

@Sang Cerpenis bercerita Iya bagus, menghibur ya :)

Posting Komentar

 
Powered by Blogger